Salah satu siaran yang saya suka lihat beberapa musim sepakbola terakhir adalah siaran Liga Champions televisi Amerika Serikat CBS. Dalam vidio yang sering ditayangkan di laman sosial media CBS Sports Golazo itu, presenter olahraga Kate Abdo didampingi para pundit yakni Thierry Henry, Jamie Carrangher, dan Micah Richards.
Siapa yang tidak kenal ketiganya, yang pernah juara dengan klubnya masing-masing. Henry bahkan meraih Liga Champions, Piala Eropa, dan Piala Dunia. Sebuah prestasi eksklusif yang hanya bisa dirasakan oleh segelintir pemain asal benua Eropa.
Ketiganya, ditambah Abdo, sangat kompak, unik, dan kerap mengundang tawa. Namun semua itu hanya balutan, karena yang paling penting dari mereka adalah analisa dari pelaku yang pernah terlibat bertahun-tahun dalam industri sepakbola  dunia sebagai pemain. Belakangan, CBS juga mengundang Alessandro Del Piero, Peter Schmeichel, dan Clint Dempsey sebagai pundit dari pinggir lapangan.
Kehadiran para pundit ini tentu menambah kedalaman informasi bagi pemirsa. Mereka tidak saja menjelaskan soal taktik dan strategi, atau hasil wawancara pelatih dan pemain, namun mereka bisa menjelaskan bagaimana nuasa suatu pertandingan, kompetisi, atau karir yang dijalani oleh pesepakbola dan tim.
Mereka menambahkan wawasan soal psikologi, hubungan antar personal, hubungan profesional, hingga gangguan-gangguan yang dialami oleh pesepakbola kelas dunia.
Carragher juga tampil sebagai pundit di Sky Sport Inggris di mana ia kerap mendampingi komentator utama bersama dengan legenda Manchester United Gary Neville. Keduanya bahkan sering debat soal analisa taktik Liga Inggris, terutama jika melibatkan United dan Liverpool.
Sky juga memasang Roy Keane, Ian Wright, hingga legenda sepakbola wanita Inggris Jill Scott dalam line up pundit-nya.
Di Piala Dunia 2018, BBC menghadirkan Alan Shearer dan Rio Ferdinand sebagai pundit mendampingi presenter Gary Lineker, yang juga bisa dikatakan sebagai pundit.
Di Liga Indonesia, mantan pemain seperti Bambang Pamungkas, Ponario Astaman, dan dulu Imran Nahumaruri kerap bertindak sebagai pundit mendampingi presenter atau komentator stasiun televisi.
Di bulutangkis, Yuni Kartika sebenarnya bisa masuk dalam kategori pundit, meski ia sering menjadi presenter siaran langsung. Mantan pemain yang pernah menjadi pundit diantaranya Susi Susanti, Luluk Hadianto, hingga Ricky Subagja.
Analisa para pundit ini merupakan nilai jual lebih dari satu siaran sepakbola. Wawasan sangat menambah daya tarik ketimbang siaran yang hanya menghadirkan pengamat-pengamat sepakbola atau olahraga lokal, jika kasusnya pertandingan internasional.