Mohon tunggu...
Ekspedisi Sumba
Ekspedisi Sumba Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sumba jadi Pulau dengan 100% energi terbarukan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Petaka Deforestasi dari Kayu Api

11 Desember 2014   09:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:33 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1418238209391045669

"Berapa mahal?"

"Sepuluh ribu. Hanya bisa beli sedikit untuk kasih nyala lampu saja. Untuk masak kita pakai kayu." Saya ingat waktu tinggal di Tambora, NTB, masyarakat di sana pun memasak menggunakan kayu api alias kayu bakar. Namun biasanya kayu api diperoleh dari sisa-sisa ranting pohon yang jatuh atau dahan mati, bukan dengan menebang tegakan hidup. Pohon jambu mente yang jadi sumber rezeki di kampung terlalu berharga bila ditebang sekadar untuk dibakar.

Di luar, malam mulai turun. Sebuah pelita minyak di tengah rumah dinyalakan.

Arsitektur rumah tradisional di Sumba Barat Daya mengikuti pola umum arsitektur vernakular nusantara, yaitu atap miring dan lantai panggung. Khasnya, rumah di sini beratapkan ilalang dan hampir keseluruhan konstruksi rumah menggunakan bambu bulat utuh. Ruang persegi di dalam rumah dibuat tanpa sekat permanen, hanya ada partisi setinggi dada yang membagi ruang depan dan ruang belakang. Karenanya, satu lampu di tengah rumah pun jadilah untuk penerangan.

Pada siang hari, ruang depan berfungsi sebagai ruang serba guna. Malamnya, Papa dan Mama Panus tidur saling dekap dengan ketiga anaknya di ruang itu. Sedangkan ruang belakang adalah dapur merangkap gudang segala rupa. Tiga batu besar disusun membentuk tungku di tengah dapur dengan kayu, arang, dan abu berjejalan di sekitarnya.

Sembari mengaduk kuah santan untuk ayam, Mama Panus meniup tungku agar arangnya lebih membara. Asap mengepul, membumbung, lalu memenuhi seisi rumah. Mama Panus menyeka air yang keluar dari matanya yang perih kena asap sambil terbatuk-batuk.

Penulis: Shally Pristine, peserta Ekspedisi Sumba 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun