Selamat berjumpa kembali. Pada kesempatan ini saya akan menuliskan kembali pengalaman saya pribadi membuat sajian unik, lezat, namun tetap sederhana. Tentunya dalam rangka peneman minum teh bersama keluarga tercinta.
Sebetulnya kami termasuk keluarga lebih sering membuat makanan dan minuman sendiri ketimbang membeli diluaran. Hal ini bukan berarti pelit, atau tidak mau memanjakan anggota keluarga.Â
Namun lebih pada menjaga kebersihan pembuatannya dan bahan-bahan yang digunakan pun jauh dari campuran zat aditif. Bukan berati kami menganggap makanan atau jajanan yang dijual orang itu tidak bersih, atau semuanya bercampur zat aditif.
Pertama kali saya memperoleh resep martabak yang praktis dan sederhana dari grup wa yang dishare oleh seorang teman.Â
Namun karena banyaknya chat yang masuk, saya kurang fokus membaca detil resepnya dengan baik. Dan di suatu ketika, secara tak sengaja bersihkan chat. Otomatis resep martabak pun ikut terhapus.
Biasanya menjelang sore, anak-anak minta dibuatkan makanan untuk cemilan. Entah itu cemilan ringan atau berupa kue. Namanya juga seorang ibu, ya harus peka terhadap keinginan anak-anak.Â
Apalagi saat itu tidak terlalu sibuk. Tentu merupakan kesempatan yang tepat untuk membuatkan makanan, walaupun sangat sederhana.
Suatu hari, saya bertanya ke anak-anak mau dibikinkan apa hari ini. Ternyata ada yang ingin dibuatkan martabak. Wah, saya gelagepan juga. Karena sebelumnya tidak pernah sama sekali membuat martabak.Â
Saya coba terlebih dahulu mencari resepnya di internet. Namun, entah kenapa saya merasa tak puas, karena ada beberapa bahan yang tidak tersedia di kulkas.
Saya berpikir keras mengingat-ngingat resep martabak yang pernah dibaca pada grup wa dahulu, namun tidak ingat sepenuhnya. Nah, daripada buang-buang waktu mengingat resep tersebut, kenapa tidak saya coba untuk berkreasi sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di kulkas saja.