Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kalau Kamu Jujur, Kamu Dapat Apa?

6 Januari 2021   20:20 Diperbarui: 6 Januari 2021   21:41 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan ini sesekali kadang terlintas, biasanya menjelang tidur. Atau bagi sebagian orang datang teguran dari nuraninya, "Hei! Kamu telah berbohong." Tapi yang bersangkutan yang terbiasa berbohong akan cuek bebek saja.

Toh selama ini dia berbohong tak apa tuh. Yang keren tetap aja keren. Yang banyak sahabat, tetap saja banyak sahabat. Nyatanya selama kebohongan yang dibuat tak terbongkar tak mengapa, begitu mungkin.

Tapi tetap saja, sepandai-pandai tupai melompat sekali waktu akan jatuh juga.

Coba kita perhatikan berita yang beredar di sekitar kita, baik dari media sosial maupun media daring lainnya. Kebohongan kadang mendapat dukungan dan pembenaran banyak pihak. Entah dengan sebab tertentu atau sebab lainnya.

Demikian juga ketika kejahatan tertangkap basah. Apa yang pertama kali dilakukan pelakunya? Nomor satu membela diri. Walau langit akan runtuh membela diri tetap dilakukan. Mati pun rela asal bisa membela. Berjuta alibi menjadi penguat.

Tak sampai di sana, bahkan ketika pengadilan telah memutuskan dengan kesalahannya dengan bukti yang sah dan bisa dipertanggungjawabkan masih saja ngeles dan menyangkal. "Saya kan dijebak!" Heran!

Lantas ketika kita jujur, kita dapat apa? Ini pertanyaan pokok kita? Mari kita tanya diri kita masing-masing. Pernahkah kita jujur pada saat-saat genting? Atau untuk menutupi malu dan aib kita kemudian berbohong dengan alasan menyelamatkan diri.

Para pelaku jujur pasti akan mendapatkan sesuatu berdasarkan pengalamannya. Bila mereka tak pernah jujur, atau sering berbohong tentu saja tidak akan ada pertanyaan, "Jika saya jujur saya dapat apa."

Yang tampak secara nyata adalah ketika kita jujur, orang tahu kesalahan kita. Barangkali kita akan dibenci, kadang malah dimaki, dijauhi dan sebagainya. Itu yang tampak secara nyata.

Sementara yang tidak nyata adalah kita akan merasa lega. Selebihnya silakan rasakan sendiri. Jika sempat juga, jika tak sempat pun tak mengapa. Perasaan itu perasaan kamu sendiri. Hanya dirimu yang tahu.

(Sungai Limas, 6 Januari 2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun