Gurunya tersenyum dan berkata, "Lihatlah, betapa bersih dan putih giginya."
Kita tetap berbeda dalam memandang suatu hal. Kadang berada dalam sisi kebenaran. Kadang berada dalam sisi yang salah. Tapi bukan tentang benar dan salah yang sering menjadi perdebatan.
Satu hal yang mungkin membuat kita sama. Dan tak akan terbantahkan.
"Kita pulang yuk!" katamu
"Apa yang akan kita bawa?" jawabku
"Pertanggungjawaban." pungkasmu
Kali ini kita sepakat. Hanya pertanggungjawaban yang akan kita bawa pulang. Dengan apa pun isi kepala kita, sepenuh langit atau bumi ilmu yang kita miliki. Sebanyak apapun harta yang kita genggam. Dan lain-lain yang melekat yang berada dalam penguasaan kita. Semua tertinggal dan akan kembali ke rumah. Meninggalkan kita sendiri.
Kita akan pulang bersama sebuah pertanggungjawaban dengan konsekuensi yang kita pikul sendirian. Benar-benar sendirian. Kita sepakat tentang hal ini. Dan tak perlu kita perdebatkan lagi.
Seperti kata Jalaludin Rumi, "Sungguh kasihan orang yang sampai ke laut dan ia merasa puas mendapatkan sedikit atau sebotol air, sementara mutiara dan ratusan ribu benda-benda berharga dalam laut bisa dikumpulkannya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H