Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mengubur Mimpi di Balik Malam

4 Januari 2020   21:34 Diperbarui: 5 Januari 2020   00:15 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika senja hadir menyapa, isyarat hari beganti baju. Demi malam yang menggantikan siang, kelopak senja luruh perlahan. Suara penyeru pun perlahan berkumandang. Sungguh merdu bisikkan kalimat syahdu ke tiap telinga insan.

Malam hadir membunuh amarah, merajam lelah, menyiram resah. Malam tempat berkeluh kesah, duduk bersimpuh, tunduk menghiba pasrah, pada Tuhan adukan semesta gelisah.

Kala malam sudah berada di tengah, segenap insan mulai terbuai pelukan mimpi. Entah itu apakah mimpi indah? Mimpi merasuk sukma, membawa segenap insan terlena. Namun adakah masih insan setia?

Setia mengubur mimpi di bibir malam, memuja asma pada selaksa do'a. Berperang melawan kantuk, singkirkan selimut membalut badan. Basuh wajah pada air penyejuk jiwa. Biarkanlah begitu, dan selalu begitu waktu malammu. Biarkan mimpimu terkubur di bibir malam. Biarlah do'amu menyertai kepergiannya untuk memecah hening malam.

(Sungai Limas, 4 Januari 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun