Dalam sebulan total kerugiannya mencapai kurang lebih Rp 135.000; itu artinya satu warteg membuang kira-kira 11,25 kg gula. Ini merupakan kerugian yang dihasilkan oleh satu warteg.
Mungkin sedikit berlebihan jika membahas masalah ini. Namun jelas hal ini menjadi suatu pemborosan yang cukup besar jika dikalkulasikan pada skala yang lebih luas. Berapa banyak gula yang sudah mengendap di dasar gelas? Berapa banyak rupiah yang telah dibuang ke got atau selokan?
Bagi para pelayan warteg dan juga bagi semua orang pada umumnya, jangan boros dalam menggunakan sesuatu yang seharusnya bisa dihemat. Bukan saja gula pada es teh manis, namun juga dalam hal yang lain seperti air, listrik, BBM, kertas, maupun makanan.
Dengan berhemat kita bisa menolong sesama, membantu negara dalam hal ekonomi, dan juga menjaga bumi ini. Bukan gulanya, namun manfaat dari tindakan berhemat yang sederhana ini perlu kita bangun untuk kebaikan kita dan juga memberikan dampak positif bagi banyak orang.