Mohon tunggu...
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto Mohon Tunggu... Human Resources - Timor Tengah Selatan

Seorang pengagum berat Cristiano Ronaldo dan pemakan segala kacuali durian. Menyelesaikan studi S1 Pendidikan Fisika di Institut Pendidikan SoE, S2 Pendidikan Fisika di Universitas Pendidikan Indonesia, dan saat ini sedang menempuh studi doktoral (S3) di Universitas Pendidikan Indonesia serta Magister Ministry Marketplace (S2) di Sekolah Tinggi Theologi Bandung. Menyukai banyak hal; sains, musik, sepak bola, seni, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Warteg dan Mubazirnya Es Teh Manis yang Tidak Manis

26 September 2020   23:52 Diperbarui: 26 September 2020   23:59 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi es teh manis di warteg (dokpri)

Dalam sebulan total kerugiannya mencapai kurang lebih Rp 135.000; itu artinya satu warteg membuang kira-kira 11,25 kg gula. Ini merupakan kerugian yang dihasilkan oleh satu warteg.

Mungkin sedikit berlebihan jika membahas masalah ini. Namun jelas hal ini menjadi suatu pemborosan yang cukup besar jika dikalkulasikan pada skala yang lebih luas. Berapa banyak gula yang sudah mengendap di dasar gelas? Berapa banyak rupiah yang telah dibuang ke got atau selokan?

Bagi para pelayan warteg dan juga bagi semua orang pada umumnya, jangan boros dalam menggunakan sesuatu yang seharusnya bisa dihemat. Bukan saja gula pada es teh manis, namun juga dalam hal yang lain seperti air, listrik, BBM, kertas, maupun makanan.

Dengan berhemat kita bisa menolong sesama, membantu negara dalam hal ekonomi, dan juga menjaga bumi ini. Bukan gulanya, namun manfaat dari tindakan berhemat yang sederhana ini perlu kita bangun untuk kebaikan kita dan juga memberikan dampak positif bagi banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun