Mohon tunggu...
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto Mohon Tunggu... Human Resources - Timor Tengah Selatan

Seorang pengagum berat Cristiano Ronaldo dan pemakan segala kacuali durian. Menyelesaikan studi S1 Pendidikan Fisika di Institut Pendidikan SoE, S2 Pendidikan Fisika di Universitas Pendidikan Indonesia, dan saat ini sedang menempuh studi doktoral (S3) di Universitas Pendidikan Indonesia serta Magister Ministry Marketplace (S2) di Sekolah Tinggi Theologi Bandung. Menyukai banyak hal; sains, musik, sepak bola, seni, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ubanan, Diterima atau Dihindari?

11 Mei 2020   01:11 Diperbarui: 11 Mei 2020   03:47 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suara.com | Ilustrasi reaksi orang saat memiliki uban

3. Hal yang lazim dan natural

Siapa yang dapat mengendalikan proses yang terjadi pada tubuhnya? Tidak ada seorang pun bisa. Ubanan merupakan proses alami tubuh. Itu sesuatu yang lazim. Rambut putih juga bukan sebuah aib. Karena itu jangan menolak kehadiran uban. Itu sebuah bagian dari diri yang sudah seharusnya diterima.

Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghadapi kondisi ubanan. Jangan merasa malu. Kehadirannya membantu kita mengenali siapa diri kita, apa status kita, dan bagaimana kita harus bersikap.

Jika mendapati uban di kepala, segeralah sadar. Mungkin ada yang salah dengan kondisi dan pola hidupmu. Atau bisa jadi kamu harus sadar bahwa kamu sudah berpindah fase hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun