Bagaimana reaksimu? Menerima fakta bahwa kamu sudah mengalami penuaan, atau protes dan melakukan modifikasi agar tetap awet muda?
Seperti sudah dikatakan di awal bahwa ada beberapa orang akan menerima kondisi tersebut, tetapi ada juga yang tidak menerima kehadiran si rambut putih.
Tidak salah jika kamu melakukan berbagai cara agar uban tidak terlihat. Tetapi apapun caranya, rambut ubanmu akan tetap muncul lagi dan lagi. Proses alami itu tidak akan berubah.
Alih-alih menempuh berbagai cara dan pada akhirnya lelah dengan semua itu, cobalah belajar menerima keadaan. Fakta bahwa proses penuaan akan terus berjalan.Â
Beberapa alasan mengapa kita perlu belajar menerima uban sebagai bagian dari diri kita:
1. Bagian dari rencana Tuhan
Semua yang terjadi di dunia ini, termasuk detik-detik dimana kita menjalani siklus hidup semua atas campur tangan Tuhan. Demikian juga dengan proses penuaan. Jika Tuhan mengijinkan bahwa rambutmu akan memutih, maka jadilah demikian.
Cobalah untuk tidak paranoid dengan keberadaaan rambut putih atau uban. Rambut putih menandakan bahwa Tuhan terus memelihara hidupmu hingga fase tersebut. Uban tidak akan merubah rencana Tuhan atas hidupmu, demikian juga jika kamu berusaha menyemir atau mengecat rambutmu. Semua akan berjalan sesuai dengan yang sudah ditentukan Tuhan.
2. Menerima diri sendiri
Terkadang membandingkan diri dengan orang lain membuat kita tidak dapat menerima diri sendiri. Saat melihat orang lain yang seusia tapi belum mengalami uban membuat kita rendah diri. Ada pula yang mengatakan bahwa rambut hitam lebih baik daripada rambut putih, ini jelas sebuah persepsi yang salah.
Kita perlu belajar menerima diri apa adanya. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan; termasuk memiliki uban. Tidak perlu membandingkan diri denga orang lain. Setiap pribadi unik; tidak sama. Kekurangan dan kelebihanmu, itulah kamu yang sesungguhnya. Jika kamu bisa menerima uban di kepalamu, kamu tahu siapa kamu sebenarnya.