Mohon tunggu...
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto Mohon Tunggu... Human Resources - Timor Tengah Selatan

Seorang pengagum berat Cristiano Ronaldo dan pemakan segala kacuali durian. Menyelesaikan studi S1 Pendidikan Fisika di Institut Pendidikan SoE, S2 Pendidikan Fisika di Universitas Pendidikan Indonesia, dan saat ini sedang menempuh studi doktoral (S3) di Universitas Pendidikan Indonesia serta Magister Ministry Marketplace (S2) di Sekolah Tinggi Theologi Bandung. Menyukai banyak hal; sains, musik, sepak bola, seni, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Teori "Seleksi Alam" dalam Perkembangan Dunia Teknologi

16 Januari 2020   17:00 Diperbarui: 17 Januari 2020   00:01 10135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

news.okezone.com
news.okezone.com
Mengacu pada apa yang disampaikan oleh Alois Wisnuhardana dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Nadiem Anwar Makarim, dapat disimpulkan bahwa saat ini kita sedang hidup dan menjalani "seleksi alam" dalam sebuah environment system berbasis teknologi.

Efek teknologi memengaruhi banyak hal, mulai dari yang bersifat individu, kolektif, bahkan dalam skala yang lebih besar; seluruh umat manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari, perubahan perilaku, moral, spiritual, mindset, olahraga, sistem kerja, sistem pendidikan, dan sebagainya secara riil menunjukkan proses seleksi yang sedang berlangsung.

Konsekuensi teknologi sebagai "seleksi alam" tentu berlaku bagi manusia yang merupakan subyek. Tanpa disadari, teknologi tengah melakukan "seleksi alam" terhadap manusia.

Perkembangan teknologi memaksa manusia mau tidak mau harus beradaptasi dengan perubahan itu. Manusia bukan lagi penguasa tetapi sebaliknya dikontrol bahkan "diprogram" oleh teknologi (baca: How is The Future of World Life?).

Karena itu, manusia harus cepat dalam beradaptasi. Teknologi akan terus maju dan berevolusi. Pada akhirnya individu yang tidak siap akan "gugur", sedangkan kontestan yang mampu beradaptasi dengan cepat akan bertahan menjadi sebuah individu yang kuat dan adaptif.

"Kita tidak bisa mengubah perkembangan dunia. Tetapi kita bisa beradaptasi dengan perkembangan dunia".—Ekri P. F. Baifeto

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun