Mohon tunggu...
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto Mohon Tunggu... Human Resources - Timor Tengah Selatan

Seorang pengagum berat Cristiano Ronaldo dan pemakan segala kacuali durian. Menyelesaikan studi S1 Pendidikan Fisika di Institut Pendidikan SoE, S2 Pendidikan Fisika di Universitas Pendidikan Indonesia, dan saat ini sedang menempuh studi doktoral (S3) di Universitas Pendidikan Indonesia serta Magister Ministry Marketplace (S2) di Sekolah Tinggi Theologi Bandung. Menyukai banyak hal; sains, musik, sepak bola, seni, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

How is The Future of World Life?

2 November 2019   10:47 Diperbarui: 2 November 2019   13:29 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manusia tidak ingin memiliki keturunan

Kompas Tekno
Kompas Tekno
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi juga sangat berpengaruh terhadap keberadaan dan perkembangan agama. Ada beberapa kemungkinan terkait hubungan teknologi dengan keberadaan agama. Pertama, saat teknologi semakin maju sehingga mempermudah akses dan kehidupan manusia, maka agama akan menjadi sesuatu yang tidak dibutuhkan lagi. Manusia akan sangat bergantung kepada teknologi. Jika hal ini terjadi maka agama di dunia akan punah. Kedua, bisa jadi bahwa akan muncul agama baru dimana manusia sangat mengagumi teknologi hingga pada akhirnya menyembah dan mengagungkan teknologi itu sendiri (apalagi dengan adanya AI dan teknologi mutakhir lainnya).

Manusia tidak ingin memiliki keturunan

Manusia tidak ingin memiliki keturunan
Manusia tidak ingin memiliki keturunan

Manusia tidak ingin memiliki keturunan. Kedengarannya suatu hal yang konyol. Walaupun sekadar prediksi, hal ini bisa saja terjadi di masa depan. Saat ini banyak pasangan muda yang setelah menikah tidak ingin memiliki anak. Mereka lebih memilih untuk menikmati hidup tanpa anak. Penyebab lain adalah manusia ingin lebih mobile sehingga keberadaan anak dianggap sebagai faktor penghambat. Hal ini makin diperparah dengan hadirnya LGBT dan sudah mulai dilegalkan  di banyak negara yang sudah jelas tidak bisa menghasilkan anak melalui perkawinan sesama jenis. Hal ini tentu memiliki banyak dampak bagi kehidupan dan populasi manusia.

Hal-hal di atas merupakan sedikit dari sekian banyak hal yang diprediksikan bakal terjadi di masa depan. Semua prediksi ini didasarkan pada fakta yang terjadi saat ini. Masih banyak hal lain yang mungkin akan terjadi di masa depan.

Pada intinya manusia selalu berusaha, berinovasi, menciptakan terobosan-terobosan baru untuk memperbaiki kehidupan, memenuhi impian dan memuaskan keinginannya. Akan tetapi, perlu diingat bahwa dibalik suatu kemajuan, ada dampak lain yang ditimbulkan.

Karena itu, hal yang perlu diingat adalah bahwa "Dunia akan terus berubah, tetapi ada andil manusia dibalik perubahan tersebut". Kita tidak bisa merubah perkembangan dunia. Tetapi kita bisa beradaptasi dengan perkembangan dunia. So,persiapkan diri dan bijaksanalah dalam menyikapi semua dinamika ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun