Penjelajahan luar angkasa (Space exploration)
Saat ini perjalanan ke ruang angkasa menembus ruang dan waktu masih menjadi sebuah hal yang mustahil. Hal ini dikarenakan pengetahuan dan teknologi manusia saat ini belum memadai untuk mewujudkan hal tersebut.
Oke, kita simpan sejenak perjalanan menembus ruang dan waktu. Bagaimana dengan perjalanan (wisata) untuk bereksplorasi ke luar angkasa? Minimal menjelajah sistem Tata surya? Kedengarannya bukan hal yang mustahil untuk dilakukan dalam beberapa tahun ke depan.
Dahulu kala (saat teknologi masih terbatas), manusia ingin menjelajah bumi. Saat ini, keinginan manusia --bukan saja ilmuwan tetapi masyarakat awam- berubah bukan lagi menjelajah bumi tetapi mulai bermimpi untuk menjelajah ke luar angkasa. Di masa depan, sebagian besar manusia 'mungkin' tidak lagi memikirkan tentang kesejahteraan diri saja tetapi juga keinginan untuk menjelajah ke luar angkasa. Hal ini bukan sekadar mimpi tetapi sudah di-planing dan dilakukan saat ini.
Saat ini banyak perusahan besar sedang dalam proses mewujudkan hal tersebut. Sebut saja badan antariksa milik Amerika Serikat, NASA. Ada juga beberapa perusahan besar dunia seperti Yusaku Maezawa dengan tour-nya SpaceX,  Virgin Galactic milik miliarder Inggris, Richard Branson, dan Blue Origin milik CEO Amazon.com, Jeff Bezos (https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/15/101818026/amazon-tawarkan-wisata-luar-angkasa-seharga-200000-dollar-amerika?amp=1&page=2), dan masih banyak perusahaan lainnya yang membuka peluang wisata ke luar angkasa. So, apakah space exploration masih menjadi hal yang mustahil?
Sosialisasi semakin berkurang
Teknologi semakin maju, sosialisasi semakin berkurang. Pernyataan ini bukanlah statement belaka tanpa alasan. Saat ini kita bisa mengakses apapun lewat internet. Dunia di sekitar kita semakin sempit. Kita bisa tahu apa yang terjadi di belahan dunia yang lain dalam waktu yang bersamaan.
Akan tetapi, kita tidak meyadari bahwa justru sosialisasi kita semakin berkurang. Ada yang mengatakan, "teknologi mendekatkan yang jauh tetapi menjauhkan yang dekat". Hal ini benar. Why? Teknologi benar-benar menyita perhatian kita sehingga sosialisasi antar manusia semakin berkurang. Silahkan renungkan hal ini, saat berkumpul bersama teman-teman, keluarga, dan juga pasangan, siapa yang kita ajak untuk bersosialisasi? Subyek yang disebutkan tadi atau gedget kita? Bayangkan sosialisasi di masa depan akan seperti apa.
Keberadaan agama