Mohon tunggu...
Eko Zunni A
Eko Zunni A Mohon Tunggu... Freelancer - Saat ini sedang menjadi freelancer sebagai penulis. Beberapa tulisan telah dimuat di beberapa media.

Hobi bernafas dan berkedip

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

"Ramadhan Ora Mung Ra Madhang", Ramadhan Bukan Sekadar Tidak Makan

25 Maret 2023   10:50 Diperbarui: 25 Maret 2023   12:07 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marhaban ya Ramadhan. Bulan suci yang penuh dengan kemuliaan telah datang. Bulan yang selalu dinanti-nantikan oleh orang-orang beriman di seluruh penjuru dunia.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan. Di bulan ini dilipatgandakan setiap amal kebaikan dan diampuni segala dosa.
Di bulan ini diwajibkan suatu ibadah yang sangat istimewa, yaitu puasa. Sebagaimana yang telah diperintahkan Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya,
 "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa."
Dalil yang sangat jelas yang mewajibkan puasa bagi orang-orang yang beriman.
Puasa sendiri adalah suatu ibadah jasmani yang mengharuskan seseorang untuk menahan lapar dan haus serta hawa nafsu dari terbit fajar hingga Maghrib. Dan tujuan akhir dari ibadah ini adalah agar mereka semakin bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagaimana yang tercantum dalam ayat Al-Qur'an di atas.
Nah, perlu diingat kembali, bahwa puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus saja, melainkan juga menahan hawa nafsu duniawi. Kalau secara istilah orang Jawa menyebutnya "Ramadhan ora mung ra madhang." Artinya, "Ramadhan bukan sekedar tidak makan."
Ya, istilah itu sangat tepat dan benar adanya. Kebanyakan dari mereka yang puasa beranggapan puasa hanya menahan lapar dan haus saja. Mereka tetap melakukan hal-hal yang bisa mengurangi atau merusak pahala puasa itu sendiri
Lalu, apa saja yang bisa merusak atau mengurangi pahala puasa? Yuk intip tulisan ini sampai di selesai.
Hal-hal yang merusak pahala puasa
Meskipun tidak membatalkan puasa, perkara-perkara berikut ini bisa merusak pahala puasa. Di antaranya adalah

1.Ghibah

Sepertinya ini adalah dosa yang sulit untuk ditinggalkan. Ghibah layaknya menu wajib dalam setiap jamuan.

Sekedar mengingatkan, saat kita membicarakan keburukan orang lain atau ghibah, itu sama artinya kita mentransfer pahala kepada orang tersebut. Sedangkan jika kita tidak punya pahala, maka dosa orang tersebut ditransfer kepada kita.

Meskipun demikian, banyak orang yang meremehkan dosa ghibah ini. Seolah selalu menjadi topik hangat dan menyenangkan untuk dilakukan.

Coba untuk Ramadhan kali ini, kita tinggalkan sejenak hobi yang buruk ini, agar puasa kamu tidak sia-sia. Mungkin dengan belajar menahan diri untuk tidak ghibah selama bulan puasa, bisa terus diikuti di bulan-bulan berikutnya.

2.Fitnah

Fitnah adalah membicarakan keburukan atau mengatakan hal-hal buruk kepada orang lain yang tidak benar adanya. Fitnah lebih besar dosanya dari ghibah.

Fitnah dapat menurunkan martabat orang lain. Sehingga,  Islam melarang keras perbuatan ini.

3.Berdusta

Perbuatan ini sering dilakukan oleh banyak orang. Dalam Islam, berdusta merupakan salah satu dosa besar. Walaupun hanya sekedar bercanda, tetap tidak diperbolehkan berdusta.

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam menjanjikan untuk umatnya sebuah rumah di surga bagi siapa pun mereka yang meninggalkan dusta walaupun bercanda.

Demikian juga saat puasa, jika tidak ingin hanya mendapatkan lapar dan haus saja, tinggalkan perkataan dusta. Karena perbuatan ini bisa merusak pahala puasa.

4.Tidak menjaga pandangan

Seperti yang disebutkan di awal, puasa tidak sekedar menahan lapar dan haus, tetapi juga hawa nafsu. Melihat konten yang mengandung pornografi dengan disengaja akan merusak pahala puasa.

Alangkah baiknya lebih bijak dalam mencari tontonan saat puasa. Ini juga berlaku di luar bulan Ramadhan untuk selalu menjaga pandangan.

5.Tidak menahan amarah

Sudah semestinya puasa adalah salah satu cara untuk meredam emosi seseorang. Katakan "Saya sedang berpuasa" saat dihadapkan situasi yang menyulut amarah. Ini merupakan pengingat diri sendiri dan orang lain.
Selama bulan Ramadhan, yuk, sibukkan diri dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Seperti membaca Al-Qur'an, bersedekah, dan kebaikan-kebaikan lainnya.
Jangan sampai pahala puasa kita hangus karena perbuatan-perbuatan dosa di atas. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun