Mohon tunggu...
eko yulipriharyanti
eko yulipriharyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Membaca, berkebun dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mendaki Jalan Terjal

28 November 2024   11:37 Diperbarui: 28 November 2024   11:40 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mendaki jalan terjal yang berkelok-kelok 

Terpesona dengan pemandangan alam nan elok

Aku langkahkan kaki hingga lelah dan terseok  

Terik mentari menghamburkan sinar dengan senyum mengolok 

Jalan hidupku bagai pendakian

Di bukit terjal yang curam

Salah langkah sedikit maka akan menyesal

Karena tak akan pernah mencapai tujuan 

Penyesalan yang panjang dan tak terelakkan 

Karena aku tak memilih jalan mulus dan mendatar

Namun terlambat sudah setengah jalan

Tak mungkin aku kembali lagi dari awal 

Jalan terjal, mendaki dan melelahkan 

Peluh penyesalan membasahi jiwa yang rentan

Seakan tak pernah kugapai puncak kemenangan 

Ku tempuh tertatih-tatih tiada kepastian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun