Mohon tunggu...
eko yulipriharyanti
eko yulipriharyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Membaca, berkebun dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Membangun Benteng Kokoh Ketahanan Pangan Indonesia

23 Oktober 2024   19:00 Diperbarui: 23 Oktober 2024   19:02 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ketahanan pangan harus didukung oleh ketahanan udara,” kata Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Hari Suprayogi, Rabu (20/11). Ia juga menyampaikan, semua upaya pemerintah dilakukan demi mewujudkan visi di tahun 2030 Indonesia punya pasokan udara 120 meter kubik per kapita per tahun. “Saat ini Indonesia masih 58 meter kubik per kapita per tahun. Maka untuk memenuhi target itu pembangunan tampungan harus selalu dilakukan,” kata Hari.

Dalam konteks ketahanan pangan, pembangunan bendungan dan saluran irigasi memungkinkan petani tetap mendapat pasokan udara yang cukup pada musim kemarau, sehingga kebutuhan konsumsi masyarakat tetap terpenuhi, bahkan panen bisa ditingkatkan hingga 3 kali lipat dalam setahun.

Selain pembangunan infrastruktur, upaya meningkatkan ketahanan pangan juga dilakukan dengan modernisasi irigasi yang saat ini masih terus disosialisasikan kepada para petani. “Upaya itu mencakup lima pilar: Keandalan Suplai Air; Keandalan Jaringan/Infrastruktur Irigasi; Manajemen Udara; Kelembagaan Petani; Peningkatan Kualitas SDM,” kata Direktur Irigasi dan Rawa, Ditjen SDA Kementerian PUPR, Mochammad Mazid .

Perlindungan terhadap lahan pertanian melalui kebijakan tata ruang yang ketat sangat penting untuk mencegah alih fungsi lahan yang semakin masif. Kebijakan ini harus dibarengi dengan insentif bagi pengembangan pangan lokal serta upaya meningkatkan daya saing petani di pasar global.

Kesimpulan 

Untuk mengatasi kelemahan pondasi benteng ketahanan  pangan yaitu dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keanekaragaman pangan lokal menjadi langkah penting. Selain meningkatkan keamanan pangan nasional, ini juga dapat mendukung keberlanjutan lingkungan, karena pangan lokal umumnya lebih tahan terhadap kondisi iklim setempat.

Diversifikasi pangan juga perlu didorong dengan mengurangi ketergantungan pada beras dan mempromosikan konsumsi pangan lokal seperti umbi-umbian, jagung, dan sagu.

Investasi pada kaum muda pada sistem pangan tidak hanya akan menghasilkan ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja. Namun termasuk juga perdamaian dan stabilitas politik, serta secara langsung mendukung transisi ke sistem pangan berkelanjutan

Kebijakan Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh terhadap masa depan ketahanan pangan. Program seperti subsidi bagi petani kecil, penyediaan bibit unggul, serta pembangunan infrastruktur pertanian sangat diperlukan. Pemerintah juga harus fokus pada penguatan sistem distribusi dan logistik pangan, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang sulit dijangkau.

Selain pembangunan infrastruktur, upaya meningkatkan ketahanan pangan juga dilakukan dengan modernisasi irigasi yang saat ini masih terus disosialisasikan kepada para petani. 

Note

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun