"Membicarakan apa to Mo?"
"Sebelum njenengan kemari, saya dan Pak Estu ngobrol tentang kerokan itu lho Pak."
"Oalah. Saya itu kalau meriang ya pasti minta kerokan. Wong ya membantu kok."
"Tapi kan nggak semua orang telaten seperti Pak Sastro to? Rata-rata orang itu kalau sakit lak ya ke dokter to? Atau ke apotek beli obat."
"Iya kok. Mungkin orang mikirnya kerokan itu sudah nggak praktis lagi."
"Tur pisan, kerokan itu kan bikin lengket to di punggung. Malah bikin tidak nyaman."
"Padahal di Amerika sana kerokan sekarang malah lagi digemari lho?"
"Haa masa to Pak Sastro? Pengobatan tradisional bin primitif begitu kok malah ngetren di Amerika gimana lho?"
"Yo itulah negara maju Mo. Mereka itu kan apa-apa diteliti to? Lah menurut penelitian ahli, kerokan itu memang bisa menyembuhkan lho. Lha akhirnya mereka melu-melu pengobatan alternatif ini."
"Heladalah. Lha di kita saja sudah mulai ditinggalkan lho."
"Ha mbuh kok kita itu. Kita itu minderan lho. Nggak percaya diri dengan kekayaannya sendiri. Lha begitu diakui negara maju, baru dibangga-banggakan."