"Ngeri...Ngeri..."
"Kamu itu kok ngera ngeri saja to, Min?"
"Lha memang ngeri toh? Terus apa yang bisa kita lakukan Prof?"
"Wah yo banyak to. Salah satunya adalah dengan tidak menebang pohon sembarangan. Sebaliknya, menanami lahan-lahan kosong dan hutan dengan pohon berkayu keras."
"Saya kok dengar sekarang ini sekolah-sekolah juga banyak yang mengikuti program sekolah adiwiyata to Prof? Katanya ya untuk berkontribusi dalam mengurangi panas suhu bumi."
"Betul itu."
"Halah, saya kok tidak percaya dengan program-program seperti itu Prof."
"Kenapa memangnya, Mo?"
"Kalau kita menanam pohon itu lak hanya skala kecil saja to Prof? Berapa lho yang bisa kita tanam? Terus sekolah-sekolah adiwiyata itu juga. Berapa besar lho kontribusinya? Sedangkan hutan kita terus saja berkurang."
"Kamu nggak salah, Mo. Memang usaha kita ini kecil saja kontribusinya. Tapi toh sekecil apa pun kontribusi, itu tetap kontribusi. Kita mesti melakukan usaha sekecil apa pun untuk menyelamatkan bumi."
"Paham Prof. Tapi tak lihat-lihat kok hanya kita-kita rakyat kecil ini saja yang disuruh-suruh menjaga kelestarian lingkungan. Tapi yang orang gedean malah merusak lingkungan terang-terangan."