"Nggih kok. Mau ambegan saja sudah repot kalau di kota. Napas jadi sesak. Mau berangkat ngantor macet. Pulang ngantor macet. Waktu habis di jalan."
"Weladalah..."
 "Belum lagi masalah-masalah lain. Katanya cari sekolah anak juga sudah mulai susah di kota."
"Lha iki nganeh-nganehi. Kota kok kekurangan sekolah."
"Nggak kekurangan sekolah Pak Estu. Tapi duka lah. Kemarin mereka itu cerita panjang lebar. Isinya keluhan semua. Jadi susah nangkep maksud mereka."
"Oooo..."
"Luhung tadi lak juga berkeluh kesah pada Pak Estu to?"
"Yang mana lho? Nggak kok."
"Tadi kan Luhung bilang kayak malas gitu pulang ke kota. Tapi terpaksa karena penghidupan mereka di kota."
"Oh iya. Bener."
"Bahkan ada salah seorang keponakan saya itu yang merengek-rengek ke orang tuanya agar tidak pulang ke kota. Pindah saja ke desa menjadi petani katanya."