Mohon tunggu...
Eko Wurianto
Eko Wurianto Mohon Tunggu... Guru - Si Tukang Ngeteh

Seneng Ngeteh dan Ngobrol Ngalor Ngidul

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Mas Wulang Mendaftar Guru PPPK

28 September 2023   13:29 Diperbarui: 28 September 2023   13:38 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendaftar Guru PPPK. Gambar oleh Eko Wurianto

"Walah mau beli materai saja sudah repot ya mas?"

"Ya begitulah Pak. Saya masih mending Pak. Belum keluar uang. Ada teman saya yang sudah berhasil beli materai. Sudah bisa dibubuhkan ke surat lamaran. Pas mau diupload gagal karena filenya kekecilan. Tapi e-materainya itu sudah dianggap digunakan. Jadi e-materainya hilang. Dia harus beli e-materai lagi. Pas mau beli lagi itu susah dapatnya. Muter-muter terus."

Mas Wulang menghabiskan es tehnya, lalu berpamitan pulang.

"Mas, pakai sepeda motor saya saja dulu untuk beli materai di kantor pos. Motor sampeyan biar di sini dulu saja."

"Walah keleresan Pak. Apa nggak dipakai to Pak?"

"Itu ada satu yang nganggur. Sampeyan pakai dulu saja."

"Nggih Pak. Matur sembah nuwun."

Saya mengamati mas Wulang keluar dari halaman rumah saya naik motor matik anak saya. Saya lihat jam tangan saya. Masih ada 20 menit lagi waktu istirahat. Saya kembali duduk di teras. Saya kok jadi kepikiran dengan apa yang dialami oleh mas Wulang.

Ada berapa ribu orang di luar sana yang mengalami apa yang dialami oleh mas Wulang ya? Mau mendaftar guru PPPK tapi terkendala macam-macam. Duh Gusti nyuwun pitulung. Apa guru-guru itu kurang ikhlas to Gusti dalam mendidik, mengajar anak-anak Indonesia? Sudah berapa puluh tahun mereka mengabdi dengan gaji yang segitu-segitu saja?

Tapi begitu giliran mau memperjuangkan nasib untuk hidup yang lebih kok ya adaaaa saja kendalanya. Teman-teman di kantor banyak juga yang cerita tentang rupa-rupa halangan dalam  mendaftar jadi guru PPPK itu.

Lalu saya teringat kasus-kasus yang melibatkan siswa dan para guru-guru itu. Ada anak yang diduga bunuh diri karena tidak tahan dibully oleh teman sekelasnya. Ada guru yang diperkarakan karena orang tua siswa tidak terima dengan perlakuan guru itu kepada anaknya. Kabarnya ada juga kasus guru yang dianiaya oleh siswanya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun