Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengatasi Fenomena Pandangan Kolot dan Iri Dengki Penulis Era 4.0

21 September 2024   07:44 Diperbarui: 21 September 2024   07:55 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan penulisan dan sastra dalam era 4.0 perlu diikuti oleh para penulis agar tidak tertinggal. Era digital membawa perubahan besar dalam dunia penerbitan dan sastra. Sebagai penulis, kita harus memanfaatkannya dan mengikuti perkembangan teknologi. Salah satu teknologi yang memfasilitasi perkembangan penulisan dalam era 4.0 adalah internet. Dengan adanya internet, penulis dapat mencari referensi dan informasi dengan mudah dan cepat. Internet juga memungkinkan para penulis untuk mempublikasikan karya sendiri secara independen, dengan cara mengunggah e-book dan membuat situs web-nya sendiri. Selain itu, penulis dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan karya mereka.

Namun, perkembangan teknologi dan internet juga memiliki dampak negatif pada penulisan dan sastra. Banyak karya yang diterbitkan secara digital tidak memiliki standar kualitas yang jelas, sehingga menyulitkan pembaca dalam membedakan karya yang baik dan buruk. Selain itu, karya-karya digital lebih mudah untuk ditiru oleh orang lain, sehingga banyak penulis yang mencuri karya orang lain atau mengcopy-paste karya orang lain.

Dampak teknologi pada industri penerbitan dan sastra juga perlu dipertimbangkan. Penerbitan buku secara digital telah mengubah model bisnis penerbitan. Penerbitan buku fisik membutuhkan biaya mahal untuk produksi, penjualan, dan distribusi, sedangkan penerbitan buku digital jauh lebih hemat biaya. Dampaknya, semakin sedikit penerbitan buku fisik dan semakin banyak penerbitan buku digital. Hal ini mempengaruhi kualitas bahan bacaan yang tersedia untuk pembaca, karena karya-karya digital bisa berupa tulisan-tulisan yang kurang berkualitas.

Untuk mengatasi pandangan kolot dan rasa iri dengki penulis, selain dukungan budaya, kita dapat meningkatkan cara berpikir yang inklusif dalam dunia literasi. Hal ini berarti kita harus menghargai karya-karya yang berbeda dan bijak dalam menilai karya yang kita temui. Penting untuk bersikap terbuka dan selalu mencari referensi dan informasi baru untuk menambah pengetahuan kita.

Meningkatkan kerja sama antar penulis juga diperlukan dalam mengatasi pandangan kolot dan rasa iri dengki antar penulis. Melalui kerja sama, para penulis dapat berbagi ide dan pengalaman mereka dalam menulis. Kolaborasi antar penulis juga dapat menjadi pendorong bagi perkembangan literasi dan penulisan.

Mendukung pendidikan dan pengembangan diri juga merupakan langkah penting dalam mengatasi pandangan kolot dan iri dengki pada penulisan dan sastra. Para penulis perlu terus belajar dan mengasah kemampuan mereka melalui pendidikan formal atau non-formal. Selain itu, pengembangan diri pada bidang yang diminati dan terkait dengan penulisan dan sastra juga dapat membantu penulis menghasilkan karya yang bermutu.

Dalam sebuah lingkungan yang mendukung, para penulis menjadi lebih percaya diri dan cenderung tidak memandang rendah karya orang lain. Mereka pun akan lebih fokus mengembangkan karya-karya mereka sendiri. Hal ini akan membawa efek positif bagi penulis dan perkembangan dunia literasi secara keseluruhan.

Kesimpulannya, pandangan kolot dan rasa iri dengki antar penulis merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan dan sastra di era 4.0. Kita harus bersikap terbuka dan menghargai karya-karya yang berbeda serta terus belajar melalui pendidikan dan pengembangan diri. Selain itu, kerja sama antar penulis juga sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan memotivasi perkembangan literasi dan penulisan yang lebih baik.

Batu, 2192024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun