Di bawah sinar bulan yang remangÂ
Seorang wanita berjalan dalam suasana yang heningÂ
Namun, dalam hatinya terdapat kesedihan yang tak tertahan
Dia dipaksa tentara Jepang menjadi wanita penghiburÂ
Mereka memaksanya mengorbankan kehormatan dan harga diri
Hingga lukanya tak pernah liburÂ
Setiap malam dia harus bertemu dengan para tentaraÂ
Melayani mereka hanya demi mempertahankan hidupnya dan keluarganya
Namun, di balik semua itu, dia memiliki ukiran dalam hatinya
Mencatat setiap detik luka yang semakin menganga
Ketika dia terpaksa melakukan perbuatan tercelaÂ
Hidup yang paling berharga, mati seketikaÂ
Dan dikuburkan di tanah duka paling luka
Meski tubuhnya dipaksa menjadi tempat pelampiasan para tentara Namun, jiwa wanita sejati masih selalu ada di dalam dirinyaÂ
Dia mempertahankan harga diri yang sejati, walau harus terus hidup di atas kepalsuan dan dipaksa dustaÂ
Dia berpesan kuat untuk setiap wanitaÂ
Wanita harus kuat dan tabah melalui perlakuan tak sesuai dengan haknyaÂ
Tetaplah berjuang menegakkan kepala Â
Sebab, setiap kepala tegak yang dipertahankan berarti keberanian yang tumbuh dan akan selalu meresap dalam sejarah kehidupan manusiaÂ
Sekar Putih, 1982024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H