Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perjuangan Wanita yang Terusik

19 Agustus 2024   10:01 Diperbarui: 19 Agustus 2024   10:57 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup yang paling berharga, mati seketika 

Dan dikuburkan di tanah duka paling luka

Meski tubuhnya dipaksa menjadi tempat pelampiasan para tentara Namun, jiwa wanita sejati masih selalu ada di dalam dirinya 

Dia mempertahankan harga diri yang sejati, walau harus terus hidup di atas kepalsuan dan dipaksa dusta 

Dia berpesan kuat untuk setiap wanita 

Wanita harus kuat dan tabah melalui perlakuan tak sesuai dengan haknya 

Tetaplah berjuang menegakkan kepala  

Sebab, setiap kepala tegak yang dipertahankan berarti keberanian yang tumbuh dan akan selalu meresap dalam sejarah kehidupan manusia 

Sekar Putih, 1982024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun