Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik SARA Musuh Kita Bersama

13 Agustus 2024   06:46 Diperbarui: 13 Agustus 2024   13:04 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih jelas lagi, pemerintah juga harus mengedukasi masyarakat terhadap pentingnya penghapusan diskriminasi yang berkaitan dengan berbagai isu identitas seperti ras, agama, suku dan gender. Pendidikan kepada masyarakat ini harus dilakukan secara terus-menerus melalui berbagai program dan kegiatan terstruktur.

Kebijakan terbaik dalam Membangun Toleransi dan Pluralisme 

Kebijakan terbaik dalam membangun toleransi dan pluralisme adalah dengan memperkuat pengajaran keberagaman dalam pendidikan dan menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini. Pendidikan adalah sarana penting dalam membangun karakter dan nilai-nilai yang positif di masyarakat.

Salah satu program yang menarik adalah program "Perguruan Tinggi Bersama Masyarakat" yang menghadirkan pembelajaran lokal dan pengalaman hidup sebagai sarana untuk membangun toleransi dan keragaman di masyarakat. Program ini diharapkan dapat memperkuat semangat kebersamaan dan keadilan sosial.

Menariknya, ada pula aplikasi berbasis online yang didedikasikan untuk mempromosikan toleransi, seperti "Toleration Tracker" yang memungkinkan pengguna melacak tindakan dan kebijakan yang bertujuan untuk memperjuangkan toleransi dan mencatat tindakan intoleransi di Indonesia.

Penutup Politik sara merusak keharmonisan masyarakat dan memperlemah integrasi sosial. Oleh karena itu, upaya pemerintah dan masyarakat dalam memerangi paham politik sara harus ditingkatkan secara signifikan. Memperkuat toleransi dan mempromosikan catatan positif untuk tindakan inklusif serta selalu mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai keberagaman dan pluralisme, akan sangat membantu mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif dan memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Semoga kita semua dapat bekerja sama untuk membangun masyarakat yang berdasarkan pada persatuan dan keragaman, serta menghilangkan politik sara yang merusak perdamaian sosial dan menghambat kemajuan bangsa.

Batu, 13/8/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun