Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Politik Sara Musuh Kita Bersama

13 Agustus 2024   06:46 Diperbarui: 13 Agustus 2024   06:49 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar "i" dokpri 

Oleh: Eko Windarto 

"Politik sara atau politik identitas merupakan suatu isu yang sangat penting dan menjadi perhatian banyak orang di Indonesia. Memosisikan identitas sebagai hal yang utama dalam politik, jelas menimbulkan ketidakadilan bagi pihak-pihak yang tidak dianggap memiliki identitas yang cukup "kuat". Kondisi ini berpotensi menimbulkan gesekan dan konflik antara kelompok yang berbeda identitas. Politik sara juga dapat menghambat pembangunan nasional yang lebih inklusif dan mempersulit upaya memperkecil kesenjangan sosial dan ekonomi di antara masyarakat.

Dalam konteks politik Indonesia, politik sara telah menyelinap ke banyak sektor dalam kehidupan masyarakat, dari pemerintahan hingga di lembaga pendidikan. Hal ini merupakan ancaman bagi keutuhan negara yang sudah diraih sejak Indonesia merdeka. Oleh karena itu, perlu ada upaya bersama agar politik sara dapat dihilangkan dan digantikan dengan politik yang lebih inklusif. Berbagai elemen masyarakat termasuk pemerintah harus memperjuangkan kepentingan bersama dengan menanamkan nilai-nilai toleransi dan pluralisme di masyarakat. Serta, harus menjaga hak-hak dan kesejahteraan setiap orang tanpa terkecuali.

Baca juga: Drama Tahun Politik

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang konteks sejarah, cakupan, dan dampak politik sara di Indonesia. Kita juga akan membahas peran masyarakat dan pemerintah dalam memerangi politik sara, serta mencari tahu kebijakan dan praktik terbaik dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan selaras dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Peran Masyarakat dalam Memerangi Politik Sara

Masyarakat merupakan faktor penting dalam memerangi politik sara. Masyarakat harus menyadari bahwa politik sara bukanlah suatu hal yang positif dan mampu merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, setiap individu dan kelompok masyarakat harus memiliki kesadaran atas pentingnya menjaga perdamaian dan keharmonisan dalam membangun masyarakat yang inklusif.

Keberadaan berbagai organisasi dan lembaga serta kegiatan sosial yang mendukung pluralisme dan mengajarkan nilai-nilai toleransi, seperti kegiatan antaragama dan budaya, dapat membantu mengurangi paham politik sara. Selain itu, media sosial juga dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk menyebarkan informasi positif tentang toleransi dan keberagaman.

Peran Pemerintah dalam Memerangi Politik Sara

Pemerintah memiliki peran penting dalam memerangi politik sara di Indonesia. Mereka bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang inklusif dan tidak diskriminatif, serta menjamin perlindungan hak-hak semua warga negara.

Pemerintah perlu membangun lembaga atau badan yang dapat berfungsi sebagai pengawas dan penyeimbang paham politik sara, seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan ombudsman negara. Mereka juga perlu menggalakkan program sosial dan budaya seperti rekreasi bersama, acara olahraga dan kegiatan seni yang memiliki nilai-nilai inklusif dan dapat mempromosikan kesatuan bangsa.

Lebih jelas lagi, pemerintah juga harus mengedukasi masyarakat terhadap pentingnya penghapusan diskriminasi yang berkaitan dengan berbagai isu identitas seperti ras, agama, suku dan gender. Pendidikan kepada masyarakat ini harus dilakukan secara terus-menerus melalui berbagai program dan kegiatan terstruktur.

Kebijakan terbaik dalam Membangun Toleransi dan Pluralisme 

Kebijakan terbaik dalam membangun toleransi dan pluralisme adalah dengan memperkuat pengajaran keberagaman dalam pendidikan dan menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini. Pendidikan adalah sarana penting dalam membangun karakter dan nilai-nilai yang positif di masyarakat.

Salah satu program yang menarik adalah program "Perguruan Tinggi Bersama Masyarakat" yang menghadirkan pembelajaran lokal dan pengalaman hidup sebagai sarana untuk membangun toleransi dan keragaman di masyarakat. Program ini diharapkan dapat memperkuat semangat kebersamaan dan keadilan sosial.

Menariknya, ada pula aplikasi berbasis online yang didedikasikan untuk mempromosikan toleransi, seperti "Toleration Tracker" yang memungkinkan pengguna melacak tindakan dan kebijakan yang bertujuan untuk memperjuangkan toleransi dan mencatat tindakan intoleransi di Indonesia.

Penutup Politik sara merusak keharmonisan masyarakat dan memperlemah integrasi sosial. Oleh karena itu, upaya pemerintah dan masyarakat dalam memerangi paham politik sara harus ditingkatkan secara signifikan. Memperkuat toleransi dan mempromosikan catatan positif untuk tindakan inklusif serta selalu mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai keberagaman dan pluralisme, akan sangat membantu mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif dan memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Semoga kita semua dapat bekerja sama untuk membangun masyarakat yang berdasarkan pada persatuan dan keragaman, serta menghilangkan politik sara yang merusak perdamaian sosial dan menghambat kemajuan bangsa.

Batu, 13/8/2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun