Webinar adalah bentuk pembelajaran yang mirip dengan video conference. Perbedaannya adalah webinar menyediakan platform untuk pengajar membawakan suatu topik tertentu, dan siswa dapat mengikuti sesi pembelajaran dalam waktu yang tetap. Webinar juga menyediakan opsi tanya-jawab dan interaksi langsung dengan pengajar.
Podcast adalah segmen audio atau video yang dirilis secara teratur. Sekarang podcast digunakan dalam bentuk pembelajaran di banyak sekolah dan perguruan tinggi. Siswa dapat secara fleksibel memainkan podcast kapan saja dan dari mana saja, sekaligus memanfaatkan keuntungan penggunaan waktu yang tidak tepat untuk uni artinya mereka dapat mempelajari bahan pelajaran sambil melakukan tugas lainnya.
Web cast adalah bentuk E-learning yang menyediakan akses ke video yang direkam, podcast, dan transkrip untuk pelajaran sebelumnya. Web cast memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk menonton video pelajaran yang diberikan pengajar di waktu yang paling cocok untuk siswa, sementara transkrip juga membantu siswa dalam memahami materi secara lebih rinci dengan melihat kembali bahan pembelajaran yang telah dipelajari.
E-learning telah menjadi solusi tepat bagi institusi pendidikan untuk memberikan pembelajaran kepada siswa di era modern ini. Namun, dalam implementasinya diperlukan pengajaran yang baik, pengawasan yang lebih intensif, dan perlunya inovasi konten pembelajaran agar E-learning dapat benar-benar memberikan manfaat yang maksimal bagi siswa dan memberikan hasil yang setara dengan pembelajaran secara langsung di kelas.
Selain itu, augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) juga merupakan teknologi inovatif yang mulai banyak digunakan dalam pembelajaran. AR dan VR dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa. Dalam AR, siswa dapat menggabungkan dunia nyata dengan dunia maya sehingga bahan pembelajaran menjadi lebih hidup. Sedangkan dalam VR, siswa dapat masuk langsung ke dalam dunia maya atau simulasi, sehingga pembelajaran menjadi lebih visual dan lebih memudahkan siswa dalam memahami bahan pembelajaran. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang AR dan VR:
Augmented reality (AR) adalah teknologi yang memungkinkan siswa menggabungkan dunia nyata dengan dunia maya yang dihasilkan oleh komputer. AR menempatkan objek-objek digital ke dalam dunia nyata sehingga bahan pembelajaran menjadi lebih hidup. Dengan AR, siswa dapat merasakan unsur-unsur materi pelajaran yang lebih hidup dan interaktif.
Contoh penggunaan AR dalam pembelajaran adalah dengan menambahkan animasi dalam buku pelajaran atau pemetaan grafik atau gambar yang menampilkan objek digital pada permukaan fisik dunia nyata. Misalnya, siswa dapat mengalami pengalaman langsung sel darah merah dan sel darah putih bergerak dalam pembuluh darah manusia melalui perangkat AR seperti smartphone atau tablet.
Selain AR, virtual reality (VR) juga memiliki manfaat dalam pembelajaran. Di dalam VR, siswa dapat masuk langsung ke dalam dunia maya atau simulasi. Siswa dapat berinteraksi dengan objek di dalamnesistem simulasi dengan cara yang tidak memungkinkan di dunia nyata. Seperti contohnya, siswa dapat mengeksplorasi planet Mars atau mempelajari tentang DNA melalui simulasi ruang yang telah dibuat.
VR juga digunakan dalam pembelajaran teknis seperti pelatihan untuk operator mesin atau seni medis operasi. Siswa dapat mengalami situasi yang mirip dengan situasi yang dialami di dunia nyata, tetapi dengan kontrol yang lebih tinggi dan dalam lingkungan yang aman dan kontrol.
Kedua teknologi VR dan AR punya kemampuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang unik, berbeda dari lingkungan belajar yang biasa. Dalam lingkungan pembelajaran virtual, siswa dapat berinteraksi dengan dunia yang disimulasikan dengan lebih mudah. Hal tersebut dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan mempertahankan minat siswa dalam pembelajaran.
Augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) adalah teknologi inovatif yang memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih hidup dan interaktif. Penggunaan teknologi AR dan VR dalam pembelajaran dapat memotivasi siswa secara positif dan meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran, sementara juga memberikan pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan praktis. Oleh karena itu, penggunaan teknologi AR dan VR dalam pembelajaran akan terus berkembang dan diharapkan dapat memaksimalkan proses pembelajaran untuk siswa.