Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Melawan Kecanduan Gula dan Garam: Cara Mengurangi Konsumsi yang Berlebihan untuk Menjaga Kesehatan Tubuh

31 Juli 2024   12:09 Diperbarui: 31 Juli 2024   18:37 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Eko Windarto 

Gula dan garam adalah dua bahan makanan yang sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak zaman dahulu kala. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, konsumsi gula dan garam berlebihan telah menjadi penyebab utama dari berbagai penyakit yang mempengaruhi kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Konsumsi gula dan garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

Obesitas adalah kondisi berat badan berlebih yang menjadi masalah besar di seluruh dunia. Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi obesitas, tetapi konsumsi gula dan garam yang berlebihan adalah salah satu penyebab utama. Gula adalah zat adiktif yang dapat memicu keinginan untuk terus makan, sementara garam dapat mengganggu keseimbangan air di dalam tubuh dan membuat tubuh tetap haus. Oleh karena itu, konsumsi gula dan garam yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan berkontribusi pada obesitas.

Selain itu, konsumsi gula dan garam berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes. Konsumsi gula dapat merusak keseimbangan gula darah di dalam tubuh dan menyebabkan tubuh menjadi resisten terhadap insulin, sementara konsumsi garam dapat memicu tekanan darah tinggi yang dapat memicu terjadinya diabetes.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang pada akhirnya dapat memicu terjadinya hipertensi.

Mencari Alternatif Bahan Makanan yang Rendah Gula atau Garam namun Tetap Lezat

Meskipun sulit untuk menghilangkan konsumsi gula dan garam sepenuhnya dari diet kita, ada beberapa alternatif bahan makanan yang dapat mengurangi asupan gula dan garam tanpa mengorbankan rasa dan kenikmatan pada makanan kita.

Untuk mengurangi konsumsi gula, kita bisa memilih bahan makanan alami seperti buah-buahan dan sayuran sebagai pengganti gula pada makanan dan minuman kita. Selain itu, pilihan makanan kita sebaiknya juga menghindari makanan yang banyak mengandung gula tambahan seperti minuman bersoda, permen, dan cokelat.

Sementara itu, untuk mengurangi asupan garam, kita bisa mencoba mengganti garam dengan rempah-rempah seperti lada, ketumbar, dan paprika pada makanan kita. Selain itu, kita juga bisa memilih produk makanan olahan rendah sodium atau garam, seperti sayuran beku atau makanan kaleng yang tidak mengandung garam tambahan.

Mengurangi Konsumsi Makanan Olahan yang Banyak Mengandung Garam dan Gula Tambahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun