Menulis juga dapat memberikan rasa kepuasan tersendiri bagi penulis. Dalam menuliskan pemikirannya, seseorang dapat mencurahkan dan mengekspresikan segala perasaan dan pengalaman yang sudah dirasakan selama hidupnya. Hal ini dapat memberikan rasa lega dan kepuasan tersendiri.
Menjaga Kesehatan Mental
Menulis dapat meningkatkan kesehatan mental. Dengan menuliskan semua perasaan dan pengalaman yang dirasakan, seseorang dapat lebih memahami dirinya sendiri dan mengurangi stres yang berlebihan. Menulis juga dapat menjadi bentuk terapi bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan jiwa.
Menjaga Warisan Budaya
Menulis pada usia senja adalah salah satu cara untuk melestarikan warisan budaya. Dengan menuliskan pengalaman hidup dan cerita-cerita dari masa kecil hingga saat ini, seseorang dapat melestarikan kisah-kisah yang berharga bagi generasi selanjutnya. Karya tulis yang dihasilkan dapat dijadikan buku atau artikel yang dapat dibaca oleh banyak orang.
Memberikan Ruang Penuangan Diri
Menulis juga dapat memberikan ruang penuangan diri yang lebih bebas dan terbuka. Dalam menulis, seseorang dapat menuliskan pemikiran dan perasaannya secara bebas tanpa ada yang mengganggu. Hal ini dapat memberikan kedamaian dan ketenangan batin bagi penulis.
Dari beberapa manfaat tersebut, terlihat jelas bahwa menulis pada usia senja bukanlah kegiatan yang membosankan atau sulit, namun sebaliknya, bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan mental dan otak. Menulis tidak hanya dapat dipandang sebagai hobi semata, namun juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan dengan diri sendiri dan dengan orang lain.
Ya, benar sekali. Menulis pada usia senja dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan dengan diri sendiri maupun dengan orang lain. Berikut beberapa contoh bagaimana menulis dapat membantu mempererat hubungan tersebut:
Peningkatan Keterampilan Komunikasi