Data ini menunjukkan bahwa generasi Z menghadapi tantangan dalam memasuki pasar kerja yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara keterampilan yang diajarkan di sekolah dan kebutuhan tenaga kerja yang sebenarnya.
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan ketidaksesuaian antara sistem pendidikan dan permintaan tenaga kerja adalah kecepatan perkembangan teknologi. Teknologi terus berkembang dan menciptakan pekerjaan baru, sedangkan kurikulum pendidikan di sekolah cenderung statis dan sulit diubah. Padahal, kebutuhan akan keterampilan teknologi terus berkembang dan menjadi semakin penting di masa depan.
Selain itu, kurangnya keterampilan kewirausahaan juga menjadi faktor penyebab tingginya tingkat pengangguran Generasi Z. Banyak lulusan baru yang tidak memiliki keterampilan untuk memulai usaha sendiri atau menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain.
Tingginya biaya pendidikan dan beban utang juga dapat menjadi hambatan bagi Generasi Z untuk memasuki pasar kerja. Banyak orang muda yang harus membayar utang pendidikan selama bertahun-tahun setelah lulus, yang dapat membatasi pilihan karir mereka karena harus memilih pekerjaan yang dapat membayar utang tersebut.
Krisis ekonomi global juga ikut memperparah situasi pengangguran pada Generasi Z. Di beberapa negara, krisis finansial mengakibatkan pemotongan tenaga kerja dan kebijakan rekrutmen yang lebih selektif, suatu situasi yang membuat generasi muda sulit mendapatkan pekerjaan.
Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan tingginya tingkat pengangguran pada Generasi Z sangat banyak dan kompleks. Diperlukan perubahan dalam sistem pendidikan dan kebijakan yang mendukung untuk mengatasi ketidaksesuaian antara keterampilan yang diajarkan dan kebutuhan tenaga kerja. Selain itu, pengembangan keterampilan kewirausahaan dan mengatasi utang pendidikan juga perlu diperhatikan agar generasi muda dapat memasuki pasar kerja dengan lebih mudah dan sukses.
Sekar Putih, 1972024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H