Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Tingkat Pengangguran Generasi Z

19 Juli 2024   13:18 Diperbarui: 19 Juli 2024   15:44 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri (generated by AI) 

Data ini menunjukkan bahwa generasi Z menghadapi tantangan dalam memasuki pasar kerja yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara keterampilan yang diajarkan di sekolah dan kebutuhan tenaga kerja yang sebenarnya.

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan ketidaksesuaian antara sistem pendidikan dan permintaan tenaga kerja adalah kecepatan perkembangan teknologi. Teknologi terus berkembang dan menciptakan pekerjaan baru, sedangkan kurikulum pendidikan di sekolah cenderung statis dan sulit diubah. Padahal, kebutuhan akan keterampilan teknologi terus berkembang dan menjadi semakin penting di masa depan.

Selain itu, kurangnya keterampilan kewirausahaan juga menjadi faktor penyebab tingginya tingkat pengangguran Generasi Z. Banyak lulusan baru yang tidak memiliki keterampilan untuk memulai usaha sendiri atau menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain.

Tingginya biaya pendidikan dan beban utang juga dapat menjadi hambatan bagi Generasi Z untuk memasuki pasar kerja. Banyak orang muda yang harus membayar utang pendidikan selama bertahun-tahun setelah lulus, yang dapat membatasi pilihan karir mereka karena harus memilih pekerjaan yang dapat membayar utang tersebut.

Krisis ekonomi global juga ikut memperparah situasi pengangguran pada Generasi Z. Di beberapa negara, krisis finansial mengakibatkan pemotongan tenaga kerja dan kebijakan rekrutmen yang lebih selektif, suatu situasi yang membuat generasi muda sulit mendapatkan pekerjaan.

Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan tingginya tingkat pengangguran pada Generasi Z sangat banyak dan kompleks. Diperlukan perubahan dalam sistem pendidikan dan kebijakan yang mendukung untuk mengatasi ketidaksesuaian antara keterampilan yang diajarkan dan kebutuhan tenaga kerja. Selain itu, pengembangan keterampilan kewirausahaan dan mengatasi utang pendidikan juga perlu diperhatikan agar generasi muda dapat memasuki pasar kerja dengan lebih mudah dan sukses.

Sekar Putih, 1972024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun