Oleh: Eko WindartoÂ
Beberapa hari ini otakku mengalami kumat. Apalagi melihat puisi Indra Intisa, dan membacanya sampai tuntas, saya tergelitik untuk mengomentari. Puisinya, mengingatkan saya pada waktu kecil bermain layang-layang. Mesti panas membakar layanganku harus mengudara, dan menang dalam sambitan ( beradu ). Dari kenangan itulah puisi Indra Intisa mengajak saya merenangi metafora-metafora puisinya. Coba kita tampilkan puisi lumayan keren ini.
LAYANG-LAYANG DAN WAJAH
Oleh: Indra Intisa
di langit, dua wajah terbentang
hanya ada awan samar-samar
di tembus kilauan sinar.
senyum saling berebutÂ
di antara layang-layang saling kejar
saling tikung saling naik
"siapa paling kuat paling hebat?"
tanya wajah senyum kiri.
wajah senyum kanan berjanji
beri hadiah, "akan dapat sepeda."
wajah senyum kiri tak mau kalah,
"akan dapat motor."
"akan dapat mobil."
"akan dapat pesawat."
layang-layang berebut hadiah.
saling singgung saling gesek
saling rebut saling kusut.
dan layang-layang putus
di antara pesawat yang lewat
mobil menderu motor mendera
sepeda yang menderit.
dari jauh senyum mengembang
melihat dua wajah di langit
melihat layang-layang
melihat hadiah
melihat janji
melihat runtuh
2017
Indra Intisa
Layang-layang oleh Indra Intisa ini sangat menarik tersebab ia gambarkan bukan sekedar layang-layang yg dikendalikan dua wajah, lebih dari itu; bila kita melihat wajah bopeng masyarakat kita yang berebut kemenangan walau mereka tahu ketajaman benangnya. Apalagi bila kita kaitkan dg dunia perpolitikan dan kekuasaan, waoo tambah runyam. Puisi di atas menggambarkan wajah kita yang sering kumat tak tahu ujung pangkalnya membuat Indra Intisa sewot sambil nyruput kopi Intisa
Kadang keciamikan memainkan ludruk di atas panggung puisi bisa menjadi layang-layang putus. Dan entah jatuh di mana. Semua itu tinggal bagaimana terbangnya. Terlalu tinggi jatuhnya telbok, dan sakitnya tu di sini. Bila terlalu rendah akan ketinggalan angin alias bisa masuk angin. Muntah, Indra Intisa
Puisi Indra Intisa memang membuka ruang cukup lebar. Monggo diapresiasi bersama demi kesehatan kita bersama.
Batu. 2862017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI