Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ide Mengalir Ketika Merancang dan Mengkonsep Gapura Jalan Melati Bersama Orang-orang Kampungku

16 Juni 2024   20:44 Diperbarui: 16 Juni 2024   20:48 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri 

Warga kampung juga menyebut gapura ini sebagai 'pintu gerbang kampung' yang baru, karena gapura ini tidak hanya menegaskan identitas kampung tetapi juga memberikan kesan welcoming bagi pendatang yang datang berkunjung. Hal ini membuat warga kampung merasa lebih dikenal dan terhubung dengan masyarakat di sekitar. Bahkan, gapura ini menjadi populer dan menjadi tempat spot foto bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke kampung ini.

Bagi masyarakat setempat, gapura ini telah menjadi sebuah ikon Kampung Tematik dan pembangunannya juga membangkitkan rasa kebersamaan warga kampung. Setiap kali melintas di depan gapura ini, mereka akan merasa semakin mencintai dan bangga dengan kampungnya. Dan kesuksesan pembangunan gapura ini juga menginspirasi beberapa warga kampung untuk membuat proyek-proyek lainnya yang positif untuk kampung mereka.

Dalam satu kata, respon yang diberikan oleh warga kampung terhadap gapura ini sangat positif dan sukses. Dari pembangunan gapura, mereka telah membuktikan bahwa dengan iuran seihklasnya dari warga setempat dan dukungan, serta kolaborasi yang tepat, proyek apa pun bisa terlaksana dengan baik dan membuahkan hasil yang positif bagi masyarakat setempat. Apalagi ibu-ibu juga mendukung dengan cara mereka masing-masing. Contohnya; ada memberi minuman kopi, teh, air mineral, teh gelas, gorengan, buah-buahan, dan makan dengan lauk tempe goreng, telor goreng, ayam goreng, kerupuk, sambal terasi, yang setiap harinya ibu-ibu bergantian mengirimkan makanan itu untuk orang-orang yang ikut bergotong-royong membangun gapura tersebut. Dan semua itu dilakukan dengan kebersamaan yang guyup-rukun.

Sekarang, setiap kali saya melewati gapura ini, saya merasa sangat bangga dengan kampungku. Sudah bukan waktu lagi untuk merasa kebingungan dengan pikiran yang kosong, karena setiap saat dapat menemukan inspirasi baru di sekitar kita jika kita mau membuka mata dan telinga untuk mendengar dan melihat. Dan dengan kerja sama yang baik dengan orang lain, kita bisa menciptakan suatu karya yang indah dan kreatif bersama-sama.

Batu Wisata, 1662024

Input sumber gambar dokpri 
Input sumber gambar dokpri 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun