Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ide Mengalir Ketika Merancang dan Mengkonsep Gapura Jalan Melati Bersama Orang-orang Kampungku

16 Juni 2024   20:44 Diperbarui: 16 Juni 2024   20:48 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri 


Oleh: Eko Windarto

Setiap orang pasti memiliki hari-hari yang terasa berat dan penuh dengan kebingungan. Hari dimana ide-ide tampaknya begitu sulit untuk diwujudkan dan ketika imajinasi tak lagi mengalir dengan lancar. Saya juga mengalami hari seperti itu, dan pada saat itu saya berusaha untuk mencari inspirasi dari lingkungan sekitar saya.

Namun, tampaknya bahkan lingkungan sekitar saya pun tidak bisa membantu saya untuk mengatasi rasa kebingungan saya. Saya mencoba untuk melihat-lihat di sekitar jalan Melati kampungku dan mencoba untuk menemukan sesuatu yang dapat membangkitkan kembali imajinasi saya.

Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya mata saya tertuju pada sebuah jalan kecil yang tidak terlalu ramai. Di sana, terdapat beberapa orang yang tampaknya sedang sibuk membicarakan sesuatu. Saya mendekati mereka dan mulai berbicara dengan mereka.

Ternyata, mereka tengah merencanakan untuk membangun sebuah gapura di jalan Melati ini. Semakin lama saya mendengarkan mereka berbicara, semakin banyak pula ide-ide yang muncul di dalam pikiran saya. Mereka merencanakan untuk membuat gapura yang indah dan menarik, yang akan menjadi sebuah simbol kebanggaan bagi warga kampung.

Saya ingin ikut ambil bagian dalam proyek ini dan membantu mereka dalam konsep dan rancangan gapura ini. Bersama-sama kami membuat moodboard, membuat sketsa, memilih warna yang pas, dan berdiskusi tentang bagaimana membuat gapura ini menjadi indah dan menarik.

Ternyata bekerja sama dengan orang lain dapat membantu mengatasi kebingungan dan membantu mengalirkan kembali kreativitas yang terpendam. Saya belajar bahwa dengan saling bertukar ide dan bekerja sama, ide-ide baru bisa dengan mudah muncul. Ini adalah proses yang menyenangkan dan sangat produktif.

Namun, pekerjaan ini tidaklah mudah. Ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan gapura, sejak pemilihan bahan hingga desain. Selain itu, kami harus mempertimbangkan anggaran dan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan proyek ini.

Setelah beberapa kali rapat, akhirnya kami memutuskan untuk memilih desain yang sederhana namun menarik. Kami memilih bahan yang ramah lingkungan dan kami juga mengundang seniman lokal untuk menghiasi gapura ini dengan seni mural.

Setelah beberapa minggu, gapura pun akhirnya selesai dibangun. Dan hasil akhirnya sungguh memukau. Gapura ini benar-benar memperlihatkan keindahan dan keunikan kampung kami, dan juga memberikan simbol kebanggaan bagi warga kampung.

Oleh sebab itu, warga kampung menyambut hal itu dengan antusiasme besar. Mereka terkesan dengan keindahan dan keunikan gapura tersebut serta senang bisa memiliki simbol kebanggaan baru bagi kampung mereka. Beberapa warga bahkan bertindak sebagai relawan untuk merawat dan menjaga gapura agar tetap terlihat baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun