Oleh: Eko Windarto
Ku tuangkan puisi dalam hati yang sepi
Mengalir deras bagai meniti laut biru
Mengalun manis, menghipnotis irama kalbu
Larik demi larik kuatur dalam simponi
Kubiarkan rasa meresapi makna Merekah di dalam simponi kalbu
Ku biarkan puisi di dalam hati yang sepi
Terjaga berjaga di relung jiwa Antara hening, dalam dan senyum Mengiringi setiap langkah yang kumainkan
Puisi yang kuangkat dari dalam jiwa
Tak berhenti dalam derai kata Terus jatuh di relung hati
Ku letakkan di atas karang biru
Semoga puisi ini ditempatkan di bumi
Sebagai kumpulan kata-kata merdu
Dengan syair bernada merdu dan syahdu
Kutuang puisi dalam hatimu yang sepi
***
Puisi adalah salah satu bentuk seni sastra yang memadukan kata-kata indah dan makna mendalam. Keindahan puisi tidak hanya terletak pada kata-kata yang dipilih, melainkan juga cara penyampaian pesan dan nuansa yang terkandung di dalamnya.
Puisi memiliki kemampuan untuk membawa pembaca ke dalam pengalaman emosional dan spiritual yang mendalam, dan seringkali menawarkan sudut pandang baru tentang kehidupan dan dunia sekitar kita. Puisi dapat menjadi cermin bagi perasaan dan pikiran kita, serta menjadi sarana untuk mengekspresikan diri dan menyampaikan pesan yang ingin kita sampaikan.
Bahkan puisi dapat menjadi alat untuk mempelajari sejarah dan budaya, karena banyak puisi menggambarkan kehidupan dan situasi di masa lalu atau budaya tertentu. Dalam hal ini, puisi juga dapat menjadi sarana untuk memahami dunia secara lebih baik.
Yang terpenting, puisi dapat menginspirasi pembaca untuk mempertimbangkan perasaan mereka tentang topik tertentu atau merenungkan hikmah dan pelajaran dari pengalaman kehidupan. Melalui puisi, kita dapat mengeksplorasi makna yang lebih dalam dari kehidupan yang kita jalani.
Dalam puisi "Kutuang Puisi dalam Hatimu yang Sepi," penyair Eko Windarto menggambarkan pengalamannya menuangkan perasaannya menjadi rangkaian kata-kata yang membentuk sebuah puisi. Puisi ini menunjukkan bahwa puisi seringkali bukan sekadar kata-kata yang terangkai rapi atau mengikuti aturan-aturan khas sastra, melainkan bentuk ekspresi yang lahir dari hati serta pengamatan manusia terhadap dunia sekitarnya.
Puisi ini memberikan gambaran tentang seorang penyair yang menuangkan rasa dan pikirannya ke dalam puisi. Penyair membiarkan kata-kata mengalir dengan bebas dan mengalun manis serta menghipnotis irama kalbu untuk menciptakan sajak yang membawa arti mendalam.
Selain itu, puisi ini juga menunjukkan bahwa puisi dapat menjadi pengiring dan teman setia kita dalam perjalanan hidup. Seperti yang disimpulkan dalam baris "Mengiringi setiap langkah yang kumainkan," puisi menjadi sumber kedamaian dan kekuatan dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan.
Puisi ini juga menekankan pada nilai keindahan dan rasa syahdu yang dihasilkan dari sebuah sajak yang lahir dari kejujuran hati. Sepertinya tujuan tulisan ini adalah memberikan inspirasi bagi siapa pun untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam mengekspresikan perasaan dengan damai dan santun melalui bahasa puisi.
Keseluruhan, puisi "Kutuang Puisi dalam Hatimu yang Sepi" membawa makna yang dalam tentang pengaruh kehadiran puisi dalam kehidupan kita sehari-hari. Puisi ini melambangkan perjalanan spiritual seorang penyair dan kemampuannya dalam mentransformasikan pengalaman dan perasaannya ke dalam kata-kata yang merdu dan menyentuh jiwa. Dalam puisi ini, kita tidak hanya melihat keindahan kata-kata melainkan juga keindahan hati dan kedalaman makna di balik setiap kata.
Batu Wisata, 162024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H