Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menyelami Puisi "Kutuang Puisi dalam Hatimu yang Sepi".

8 Juni 2024   07:34 Diperbarui: 8 Juni 2024   07:40 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokpri 

Dalam puisi "Kutuang Puisi dalam Hatimu yang Sepi," penyair Eko Windarto menggambarkan pengalamannya menuangkan perasaannya menjadi rangkaian kata-kata yang membentuk sebuah puisi. Puisi ini menunjukkan bahwa puisi seringkali bukan sekadar kata-kata yang terangkai rapi atau mengikuti aturan-aturan khas sastra, melainkan bentuk ekspresi yang lahir dari hati serta pengamatan manusia terhadap dunia sekitarnya.

Puisi ini memberikan gambaran tentang seorang penyair yang menuangkan rasa dan pikirannya ke dalam puisi. Penyair membiarkan kata-kata mengalir dengan bebas dan mengalun manis serta menghipnotis irama kalbu untuk menciptakan sajak yang membawa arti mendalam.

Selain itu, puisi ini juga menunjukkan bahwa puisi dapat menjadi pengiring dan teman setia kita dalam perjalanan hidup. Seperti yang disimpulkan dalam baris "Mengiringi setiap langkah yang kumainkan," puisi menjadi sumber kedamaian dan kekuatan dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan.

Puisi ini juga menekankan pada nilai keindahan dan rasa syahdu yang dihasilkan dari sebuah sajak yang lahir dari kejujuran hati. Sepertinya tujuan tulisan ini adalah memberikan inspirasi bagi siapa pun untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam mengekspresikan perasaan dengan damai dan santun melalui bahasa puisi.

Keseluruhan, puisi "Kutuang Puisi dalam Hatimu yang Sepi" membawa makna yang dalam tentang pengaruh kehadiran puisi dalam kehidupan kita sehari-hari. Puisi ini melambangkan perjalanan spiritual seorang penyair dan kemampuannya dalam mentransformasikan pengalaman dan perasaannya ke dalam kata-kata yang merdu dan menyentuh jiwa. Dalam puisi ini, kita tidak hanya melihat keindahan kata-kata melainkan juga keindahan hati dan kedalaman makna di balik setiap kata.

Batu Wisata, 162024

Sumber gambar dokpri 
Sumber gambar dokpri 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun