Definisi Kecerdasan Sejati
Kecerdasan sejati adalah kemampuan untuk mengetahui dan memahami diri sendiri dengan baik, cara bertindak yang benar dan sesuai dengan kebiasaan yang dianut, serta memiliki kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan sosial dan budayanya. Dalam falsafah fenomenologi Kaweruh Jawa, kecerdasan sejati bukan saja terkoneksi dengan akal dan kecerdasan intelektual, namun juga dengan kecerdasan emosional dan sosial.
Kecerdasan Sejati dalam Falsafah Fenomenologi Kaweruh Jawa
Menurut falsafah fenomenologi Kaweruh Jawa, ada tiga fase yang berhubungan dalam kecerdasan sejati. Mereka adalah:
Tahap Pertama: Pengetahuan tentang Diri
Tahap pertama dalam kecerdasan sejati adalah pengetahuan tentang diri sendiri yang bertujuan untuk mengenali kelebihan, kelemahan, dan juga potensi individu yang dimiliki. Pengetahuan ini kemudian akan menjadi dasar yang kuat untuk memperoleh visi kita tentang kehidupan dan tujuan hidup yang ingin dicapai.
Pada tahap ini, masyarakat Jawa menekankan perlunya membenahi diri sendiri dan melakukan introspeksi untuk mengetahui potensi dan kelebihan diri. Masyarakat Jawa juga mengajarkan untuk mendengar suara hati yang selalu memberi petunjuk pada diri masing-masing.
Tahap Kedua: Perbaikan Sikap dan Perilaku
Tahap kedua dalam kecerdasan sejati adalah perbaikan sikap dan perilaku. Setelah mengenali diri sendiri, individu diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap perilakunya, kemudian merancang strategi untuk memperbaiki diri agar lebih berkembang dan berprestasi.
Dalam kaweruh Jawa, seseorang diharapkan memiliki sikap yang sopan santun, selalu berbuat baik pada sesama, menghormati orang yang lebih tua, dan selalu mengikuti ajaran agama sebagai parameter dalam bertindak dan berbicara.
Tahap Ketiga: Pengabdian kepada Lingkungan