Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Selama ini Sastra Dikemanakan kok Baru Sekarang Masuk Kurikulum?

21 Mei 2024   14:36 Diperbarui: 21 Mei 2024   14:38 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Pride and Prejudice" karya Jane Austen

"To Kill a Mockingbird" karya Harper Lee

"The Great Gatsby" karya F. Scott Fitzgerald

"Romeo and Juliet" karya William Shakespeare

"The Catcher in the Rye" karya J.D. Salinger

Karya sastra tersebut diajarkan di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Dalam pengajaran sastra, siswa juga diajarkan untuk menganalisis karya sastra, memahami makna dan tema yang terkandung di dalamnya, serta memahami konteks sosial, budaya, dan sejarah di baliknya.

Selain itu, dalam pengajaran sastra, siswa juga diajarkan untuk mengembangkan empat kemampuan dasar, yaitu kemampuan membaca, kemampuan menulis, kemampuan berbicara, dan kemampuan mendengarkan, yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan bahasa dan literasi siswa.

Namun, perlu diingat bahwa karya sastra yang diajarkan dalam kurikulum pendidikan tentu tidak cukup untuk memperkenalkan seluruh karya sastra yang ada. Oleh karena itu, diperlukan inisiatif individu untuk mengenalkan karya sastra lainnya, misalnya dengan membaca karya sastra di luar kurikulum pendidikan atau mengikuti kegiatan kesenian literasi yang diselenggarakan di masyarakat.

Pada akhirnya, keputusan memasukkan sastra dalam kurikulum pendidikan adalah tindakan bijaksana dan penting. Selain menjadi instrumen penting dalam membangun nasionalisme dan kebersamaan, sastra juga sangat bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan siswa. Oleh karena itu, ke depannya perlu adanya upaya untuk memperluas karya sastra yang diajarkan di sekolah-sekolah dan meningkatkan kualitas dalam pengajaran sastra itu sendiri. Diharapkan, kehadiran sastra di dalam kurikulum pendidikan akan memperkuat daya saing dunia pendidikan di Indonesia dan memperkaya khazanah budaya bangsa.

Batu Wisata, 2152024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun