Oleh: Eko Windarto
Kekuatan dolar Amerika sebagai mata uang dunia dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, yang meliputi kondisi ekonomi makro, kebijakan fiskal dan moneter, serta geopolitik. Namun, jika dilihat dari tren yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, dapat diasumsikan bahwa kurs dolar Amerika masih akan kuat hingga beberapa tahun ke depan.
Salah satu alasan mengapa dolar Amerika terus berlanjut merangkak hingga tahun 2024 adalah di tengah konflik Israel vs Iran, dolar masih dianggap sebagai safe haven bagi investor global. Tak heran jika permintaan akan dolar Amerika tetap tinggi di saat pasar dunia tidak menentu.
Selain itu, Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang paling cepat dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi, hal tersebut akan memicu permintaan akan dolar Amerika yang terus naik. Jika pemulihan ekonomi di Amerika terus meningkat pada 2024, perekonomian akan semakin stabil dan menjadi magnet bagi investor global untuk memasukkan investasi mereka ke Amerika.
Selain itu, kebijakan fiskal dan moneter yang diterapkan oleh pemerintahan Biden yang baru juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat dan memperkuat dolar Amerika. Kebijakan fiskal dan moneter yang agresif, seperti misalnya program stimulus fiskal yang besar-besaran, diperkirakan akan terus memperkuat dolar Amerika karena terjadi peningkatan permintaan pada mata uang tersebut.
Pada sisi lain, fluktuasi kurs dolar Amerika dapat juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global, seperti misalnya krisis ekonomi Euro pada beberapa tahun terakhir. Jika krisis ekonomi global terjadi lagi pada 2024, maka dolar Amerika kemungkinan akan menjadi pilihan safe haven bagi investor dunia dan meningkatkan nilainya di pasar.
Namun, tidak bisa dipastikan secara pasti bahwa dolar Amerika akan terus berlanjut merangkak tinggi hingga tahun 2024. Penyesuaian nilai mata uang yang naik dan turun dalam jangka waktu tertentu merupakan hal yang wajar terjadi dalam pasar keuangan global. Namun, berdasarkan trend dan kondisi ekonomi saat ini, ada kemungkinan besar bahwa dolar Amerika tetap menjadi salah satu mata uang terkuat di dunia hingga beberapa tahun ke depan.
Kesimpulannya, kekuatan dolar Amerika dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi makro, kebijakan fiskal dan moneter, serta geopolitik. Namun, dengan berbagai faktor tersebut, beberapa ahli ekonomi memperkirakan bahwa dolar Amerika masih akan berlanjut merangkak hingga beberapa tahun ke depan, salah satunya hingga tahun 2024. Namun, fluktuasi nilai mata uang selalu ada dalam pasar internasional, oleh karena itu investor harus tetap waspada dan berhati-hati dalam berinvestasi.
Dampak dari Konflik Israel vs Iran Terhadap Kekuatan Dolar Amerika Harus di Perhitungkan
Dampak dari konflik Israel dan Iran terhadap kekuatan dolar Amerika sebagai mata uang dunia harus diperhitungkan secara hati-hati karena adapun perubahan kondisi politik dan keamanan dapat berdampak pada pergerakan nilai tukar dolar Amerika.
Namun, meskipun terdapat beberapa faktor eksternal yang dapat memengaruhi nilai tukar dolar Amerika, terdapat beberapa faktor internal Amerika yang tetap mempengaruhi kekuatan dolar Amerika di pasar global.
Salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan dolar Amerika terus merangkak naik di tengah konflik Israel dan Iran adalah karena Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki ekonomi terbesar dan paling stabil di dunia. Kondisi ekonomi yang baik di Amerika Serikat, terutama dalam hal pertumbuhan ekonomi, dapat menarik investor global dan memicu permintaan mata uang dolar Amerika.
Selain itu, kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat juga dapat memengaruhi kekuatan dolar Amerika di pasar global. Apabila kebijakan ini diimplementasikan dengan baik dan berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka dolar Amerika dapat memperoleh kekuatan lebih dalam pasar mata uang global.
Di sisi lain, konflik yang terjadi antara Israel dan Iran pada dasarnya tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kekuatan dolar Amerika. Namun, perlu diingat bahwa ketidakpastian politik dan keamanan yang mungkin disebabkan oleh konflik ini dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang di beberapa wilayah.
Perlu diingat bahwa perubahan dalam kondisi politik dan keamanan di Timur Tengah dapat menyebabkan perubahan besar dalam harga minyak, yang dapat mempengaruhi perdagangan moderen global dan mendorong inflasi. Namun, Amerika Serikat memiliki kekuatan ekonomi yang cukup besar untuk menahan dampak-dampak negatif dari hal ini.
Pada akhirnya, hal yang terpenting untuk diperhatikan adalah kondisi ekonomi makro Amerika Serikat yang sangat mempengaruhi nilai tukar dolar Amerika di pasar global. Konflik Israel dan Iran, meskipun dapat berdampak pada harga minyak dan keadaan keamanan regional, tidak memiliki pengaruh langsung yang besar pada nilai tukar mata uang di seluruh dunia.
Batu, 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H