Salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan dolar Amerika terus merangkak naik di tengah konflik Israel dan Iran adalah karena Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki ekonomi terbesar dan paling stabil di dunia. Kondisi ekonomi yang baik di Amerika Serikat, terutama dalam hal pertumbuhan ekonomi, dapat menarik investor global dan memicu permintaan mata uang dolar Amerika.
Selain itu, kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat juga dapat memengaruhi kekuatan dolar Amerika di pasar global. Apabila kebijakan ini diimplementasikan dengan baik dan berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka dolar Amerika dapat memperoleh kekuatan lebih dalam pasar mata uang global.
Di sisi lain, konflik yang terjadi antara Israel dan Iran pada dasarnya tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kekuatan dolar Amerika. Namun, perlu diingat bahwa ketidakpastian politik dan keamanan yang mungkin disebabkan oleh konflik ini dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang di beberapa wilayah.
Perlu diingat bahwa perubahan dalam kondisi politik dan keamanan di Timur Tengah dapat menyebabkan perubahan besar dalam harga minyak, yang dapat mempengaruhi perdagangan moderen global dan mendorong inflasi. Namun, Amerika Serikat memiliki kekuatan ekonomi yang cukup besar untuk menahan dampak-dampak negatif dari hal ini.
Pada akhirnya, hal yang terpenting untuk diperhatikan adalah kondisi ekonomi makro Amerika Serikat yang sangat mempengaruhi nilai tukar dolar Amerika di pasar global. Konflik Israel dan Iran, meskipun dapat berdampak pada harga minyak dan keadaan keamanan regional, tidak memiliki pengaruh langsung yang besar pada nilai tukar mata uang di seluruh dunia.
Batu, 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H