Dalam perspektif kontemporer, budaya sungkeman masih tetap relevan dan berperan sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan, terutama sebagai bagian dari adat dan upacara resmi.
Namun, di era modern ini, kegiatan sungkeman bisa dilakukan dalam lingkungan keluarga atau di antara teman sebaya sebagai bentuk penghormatan dan rasa persahabatan. Sungkeman juga dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial yang lebih baik di antara warga masyarakat.
Dalam tataran bisnis, budaya sungkeman tetap relevan sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas prestasi seseorang. Namun, cara penyampaiannya bisa berbeda dengan tradisi pada masa lalu, misalnya dengan cara mengirim kartu ucapan atau mengirim pesan singkat (SMS) kepada penerima penghargaan.
Fungsi dan Peran Budaya Sungkeman dalam Kehidupan Sosial
Budaya sungkeman tidak hanya berperan sebagai bentuk penghormatan dan kebersamaan di lingkungan sosial, tetapi juga memiliki fungsi yang lebih luas. Sungkeman bisa menjadi sarana untuk menjaga nilai kebersamaan dan kekeluargaan, serta mencegah konflik antar sesama.
Sungkeman juga memainkan peran penting untuk mempererat hubungan antara atasan dan bawahan dalam lingkungan pekerjaan. Dalam konteks pemerintahan, sungkeman menjadi bentuk penghargaan dan penghormatan atas kepemimpinan petinggi negara.
Namun, budaya sungkeman juga memiliki beberapa kelemahan dan keterbatasan dalam konteks modern. Misalnya, beberapa orang mungkin merasa sulit untuk melakukan sungkeman jika dihadapkan dengan orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi, atau mungkin merasa tidak nyaman dengan tradisi ini.
Sungkeman juga bisa menimbulkan diskriminasi antar sesama, di mana orang yang lebih tua atau memiliki kedudukan lebih tinggi dianggap lebih penting daripada orang yang lain. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan keterbukaan dalam memahami budaya sungkeman agar tetap relevan dan harmonis dengan konteks kehidupan masyarakat modern.
Kesimpulan
Budaya sungkeman memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, meskipun dalam konteks modern tradisi ini mengalami perubahan dan pergeseran makna. Sungkeman masih relevan dan penting untuk dijaga dan dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Bagaimanapun, budaya sungkeman juga harus dipahami dan dikembangkan agar sesuai dengan tuntutan zaman dan konteks kehidupan masyarakat modern.
Batu, 1242024