Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mewujudkan Gagasan Neofuturisme dalam Konteks Perkotaan

20 Maret 2024   04:20 Diperbarui: 20 Maret 2024   17:40 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Oleh: Eko Windarto 

Energi Terbarukan: Penggunaan teknologi yang memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan air akan membantu dalam mengurangi emisi karbon serta menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan ramah lingkungan.

Transportasi Terintegrasi: Sistem transportasi yang terintegrasi, seperti transportasi publik berbasis listrik dan kendaraan otonom, akan meningkatkan mobilitas serta mengurangi kemacetan dan pencemaran udara.

Infrastruktur Hijau: Teknologi seperti atap hijau, dinding hijau, dan pengelolaan air menggunakan prinsip-prinsip ekologi akan membantu dalam membangun infrastruktur yang lebih berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup.

Internet of Things (IoT): Penggunaan sensor dan perangkat pintar yang terhubung ke internet, seperti sistem manajemen energi, lampu jalan pintar, dan parkir otomatis, akan meningkatkan efisiensi dan keterhubungan di berbagai sektor kehidupan urban.

Sistem Pertanian Vertikal: Metode pertanian yang memanfaatkan teknologi seperti hidroponik, aeroponik, atau aquaponik untuk menumbuhkan tanaman secara bertumpuk di dalam gedung-gedung tinggi akan menghasilkan pasokan pangan yang lebih berkelanjutan di kota.

E-goverment: Penggunaan teknologi digital dalam sektor pemerintahan akan mempermudah proses birokrasi, meningkatkan transparansi, dan mempercepat penyampaian layanan kepada masyarakat.

Teknologi 5G: Jaringan 5G akan memungkinkan akses internet yang lebih cepat dan stabil, mendukung pengembangan sejumlah inovasi di berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, dan industri.

Ekonomi Sirkular: Menggunakan teknologi yang mendukung konsep ekonomi sirkular, seperti daur ulang, upcycling, dan pengelolaan sampah untuk menghargai sumber daya alam dan menciptakan ekosistem yang lebih berkelanjutan.

Dengan menggabungkan penggunaan teknologi-teknologi ini, di setiap kota dapat menciptakan gagasan neofuturistik yang menggambarkan kota yang ramah lingkungan, maju, dan berkelanjutan. Implementasi teknologi ini harus disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan lokal, serta didukung oleh dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat.

Sebagian besar teknologi yang disebutkan sebelumnya telah tersedia atau sedang dikembangkan di Indonesia, meskipun penerapan dan penyebarannya bervariasi tergantung pada konteks dan lokasi. Berikut adalah ringkasan ketersediaan teknologi tersebut di Indonesia:

Energi Terbarukan: Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan hidro. Beberapa proyek energi terbarukan telah dioperasikan, namun belum sepenuhnya dimanfaatkan dan tersebar secara luas.

Transportasi Terintegrasi: Indonesia telah mulai mengembangkan sistem transportasi terintegrasi, seperti kereta listrik, bus listrik, dan monorel. Namun, luas dan efektivitas sistem ini masih menjadi tantangan, terutama di kota-kota besar.

Infrastruktur Hijau: Teknologi infrastruktur hijau seperti atap hijau dan dinding hijau mulai diterapkan pada beberapa bangunan, tetapi belum menjadi standar umum dalam industri konstruksi di Indonesia.

Internet of Things (IoT): IoT telah diterapkan di sejumlah industri dan sektor, tetapi penetrasi dan penyebarannya masih terbatas. Di beberapa kota besar, ada proyek-proyek yang terkait dengan IoT, seperti sistem manajemen energi dan lampu jalan pintar.

Sistem Pertanian Vertikal: Sejumlah perusahaan dan startup di Indonesia telah mulai mengadopsi teknologi pertanian vertikal, tetapi skala dan penetrasi teknologi ini masih terbatas.

E-goverment: Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mempromosikan e-goverment dengan mengembangkan sistem dan aplikasi online, termasuk layanan perizinan, pajak, dan registrasi. Namun, proses transisi masih berlangsung dan memerlukan waktu untuk mencapai masyarakat yang lebih luas.

Teknologi 5G: Pemerintah Indonesia sedang berupaya mengadopsi jaringan 5G di beberapa kota besar, meskipun penyebaran dan penerapan jaringan tersebut belum mencakup seluruh negeri.

Ekonomi Sirkular: Konsep ekonomi sirkular mulai diterapkan sejalan dengan peningkatan kesadaran lingkungan di Indonesia. Beberapa inisiatif daur ulang, upcycling, dan pengelolaan sampah telah diterapkan, tetapi masih perlu dukungan yang lebih kuat dari pemerintah dan masyarakat.

Manfaat ekonomi sirkular pada lingkungan sangatlah besar. Dalam ekonomi sirkular, sumber daya digunakan kembali dan didaur ulang, sehingga mengurangi limbah dan emisi karbon dioksida. Beberapa manfaat dari ekonomi sirkular pada lingkungan antara lain:

Mengurangi limbah dan emisi. Dengan mengubah pola konsumsi dan produksi, ekonomi sirkular dapat mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dan emisi karbon dioksida ke atmosfer.

Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. Dalam ekonomi sirkular, sumber daya digunakan kembali, sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan bahan mentah baru. Hal ini berarti sumber daya alam dapat dipertahankan dan dimanfaatkan untuk jangka waktu yang lebih lama.

Mengembangkan ekonomi berkelanjutan. Dalam ekonomi sirkular, bisnis dapat menghasilkan keuntungan dari produk yang didaur ulang. Hal ini dapat membantu mengembangkan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang baik.

Sejauh ini, penerapan prinsip-prinsip ekonomi sirkular di Indonesia masih tergolong baru dan belum sepenuhnya terimplementasi secara nasional. Namun, beberapa sektor seperti perikanan, pertanian, dan limbah mulai menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular dalam aktivitas mereka untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan efisiensi sumber daya.

Terdapat juga beberapa inisiatif seperti program pemerintah berupa Gerakan Indonesia Bersih yang bertujuan untuk mengurangi sampah plastik dan mengelola limbah secara lebih baik. Bagaimanapun, implementasi ekonomi sirkular di Indonesia masih harus melalui tahap lebih lanjut untuk mencapai hasil yang signifikan.

Oleh sebab itu, teknologi-teknologi yang telah ada di Indonesia, penerapan dan penyebarannya masih memerlukan lebih banyak usaha dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat Kota, untuk mencapai inovasi dan transformasi neofuturistik secara menyeluru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun