Menyadarkan masyarakat akan pentingnya ketidakberpihakan dalam proses demokrasi.
Menjadi cara untuk menumbuhkan kepemimpinan yang lebih baik, yang memastikan netralitas dan ketidakberpihakan dalam setiap tupoksi mereka.
Mendorong tindakan presiden untuk bersifat transparan, terbuka, dan menjunjung tinggi moralitas. Otokritik menciptakan budaya yang positif, di mana seluruh pihak dapat membangun masyarakat yang rasional dan berkualitas, yang memungkinkan negara untuk menjadi kuat dan stabil.
Otokritik akademisi mengenai ketidaknetralan presiden bukanlah sebuah tindakan melawan satu individu atau kelompok tertentu, tetapi lebih pada melindungi dan memperkuat sistem demokrasi Indonesia secara keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa demokrasi dapat diperkuat dengan mempertimbangkan kepentingan bersama, bukan hanya kepentingan individu.
Masyarakat perlu memahami dan mendukung para akademisi sampai turun gunung melihat ketidaknetralan Presiden dalam pemilihan Presiden kali ini. Perlu diingat bahwa akademisi memegang peranan penting dalam memperkuat sistem demokrasi Indonesia. Dengan pemahaman dan keahlian akademis yang mereka miliki, mereka dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan demokrasi di Indonesia. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan akademisi untuk memperkuat sistem demokrasi Indonesia:
Menghasilkan penelitian dan kajian yang berkualitas. Akademisi perlu melakukan penelitian dan analisis yang berkualitas mengenai berbagai isu terkait dengan demokrasi, mulai dari partisipasi masyarakat, pemerintahan yang responsif dan akuntabel, hingga proses pemilihan umum dan reformasi hukum. Temuan dan rekomendasi dari hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan yang lebih baik di masa depan.
Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi. Akademisi bisa membantu membangun kesadaran warga tentang hak-hak mereka dan pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi. Akademisi juga dapat memberikan pendidikan politik pada masyarakat, baik melalui seminar dan konferensi, maupun media sosial atau digital.
Mendukung pengembangan prinsip-prinsip demokrasi yang berkualitas di Indonesia. Akademisi berkontribusi melalui pemikiran, gagasan, dan pengalaman mereka dalam membangun prinsip-prinsip demokrasi yang berkualitas di Indonesia. Hal ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan seperti membimbing mahasiswa, menulis artikel atau buku, dan berpartisipasi dalam kelompok diskusi atau publik yang mempertanyakan masalah dalam pemerintahan atau masyarakat.
Mengkritisi kebijakan yang tidak sesuai dengan prinsip demokrasi. Akademisi bisa bertindak sebagai pengawas dan kritis terhadap kebijakan yang diambil oleh pemerintah, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, apabila kebijakan itu tidak mendukung atau bertentangan dengan prinsip demokrasi.
Memperkuat kebijakan publik yang transparan dan akuntabel. Sebagai orang-orang yang mempunyai keahlian dalam domain ini, akademisi perlu memperkuat tata kelola pemerintahan yang lebih baik, menjaga integritas kebijakan publik, menumbuhkan keterbukaan informasi publik, serta menjamin akuntabilitas dalam lembaga pemerintah dan kebijakan publik.
Dalam memperkuat sistem demokrasi Indonesia, akademisi memegang peranan yang sangat penting. Tidak hanya melalui publikasi ilmiah atau kegiatan akademis lainnya, namun juga melalui peranannya sebagai agent of change dan pemikir dalam masyarakat. Dengan semangat dan kerja keras, akademisi dapat memberikan kontribusi berarti bagi perkembangan demokrasi di Indonesia.