Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Tinjauan Kritis Debat Capres Cawapres

3 Februari 2024   05:48 Diperbarui: 4 Februari 2024   01:17 3595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinjauan kritis pada dasarnya adalah kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi dengan mempertimbangkan semua sumber yang tersedia. 

Ketika diterapkan pada debat Capres Cawapres, tinjauan kritis dapat membantu kita menilai kemampuan calon untuk membuat keputusan yang tepat dan mengatasi tantangan yang dihadapi negara dalam berbagai bidang.

Dalam debat Capres Cawapres, tinjauan kritis dapat juga membantu kita mengevaluasi apakah calon memiliki ide dan rencana yang realistis, serta kemampuan untuk mengatasi permasalahan dan tantangan masalah-masalah yang kompleks di masa depan. 

Dengan kata lain, tinjauan kritis sangat penting dalam membantu kita memilih calon yang tepat untuk memimpin negara kita.

Kriteria yang Dapat Dipertimbangkan Saat Menilai Kemampuan Capres Cawapres dalam Debat

Mampu memberikan jawaban yang jelas dan spesifik - calon yang baik harus mampu memberikan jawaban yang jelas, spesifik, dan terukur untuk pertanyaan yang diajukan. 

Jawaban yang samar dan tidak jelas akan menunjukkan kurangnya pemahaman dan kemampuan berpikir logis.

Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas - calon yang baik harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam berbagai bidang dan topik terkait pemerintah. 

Selain itu, mereka juga harus mampu mengekspresikan diri dengan baik dan mempertahankan argumennya.

Kemampuan berkomunikasi dan berbicara di depan umum - calon yang baik harus mampu berbicara dengan jelas, efektif, dan menarik di depan umum. Mereka harus dapat menarik perhatian pendengar dengan gaya berbicara yang baik dan jelas.

Mampu bekerja sama dan bersikap tegas - kemampuan untuk bekerja sama dan bersikap tegas sangat penting dalam kepemimpinan. Calon yang baik harus mampu memiliki kemampuan ini agar dapat bekerja sama dalam kelompok dan memimpin negara.

Memiliki rencana atau program yang jelas, calon yang baik harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk negara ini, serta rencana atau program nyata untuk mewujudkan tujuannya. 

Selain itu, kejujuran dalam penyampaian program yang diusung perlu dipertimbangkan karena hal tersebut berkaitan erat dengan kredibilitas calon.

Itulah beberapa kriteria yang dapat dipertimbangkan saat menilai kemampuan calon dalam debat capres. Namun, perlu diingat bahwa kriteria ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam memilih calon yang tepat untuk memimpin negara.

Sebaiknya kita dalam memilih calon presiden dan wakil presiden tidak asal memilih tanpa pertimbangan yang matang. Kita perlu melakukan riset, mempelajari latar belakang, rekam jejak, dan program kerja dari masing-masing calon. 

Pilihlah pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memiliki kualitas, integritas, dan visi misi yang sejalan dengan apa yang kita harapkan untuk masa depan bangsa ini. 

Jangan hanya asal memilih atau "kucing dalam karung", karena itu akan berpengaruh pada kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah nantinya.

Melakukan Riset terhadap Calon Presiden dan Wakil Presiden Secara Objektif

Salah satu cara untuk melakukan riset adalah dengan mempelajari rekam jejak dan pengalaman para calon presiden dan wakil presiden. 

Kamu bisa mencari informasi ini dari berbagai sumber, seperti media massa, laporan pemerintah, atau website resmi kampanye calon tersebut. 

Selain itu, kamu juga bisa membaca posisi dan pandangan calon presiden dan wakil presiden tentang berbagai isu penting, seperti ekonomi, lingkungan, dan hubungan internasional. 

Namun, perlu diingat untuk selalu membuat kesimpulan yang objektif dan tidak terpengaruh oleh propaganda ataupun opini orang lain.

Mengevaluasi Keakuratan Sumber Informasi tentang Capres dan Cawapres agar Tidak Terjebak Propaganda

Verifikasi sumber informasi dan pengalaman: Pastikan bahwa sumber atau informasi yang kamu baca berasal dari sumber yang tepercaya. Periksa juga pengalaman atau latar belakang penulis atau media yang menulis artikel tentang capres dan cawapres tersebut.

Evaluasi kredibilitas informasi: Cek fakta yang disampaikan dalam artikel dan pastikan sumbernya dapat dipercaya. Periksa apakah fakta yang disajikan telah diverifikasi atau tidak dan apakah sumbernya dapat dipercaya atau tidak.

Kritis dalam membaca: Periksa dengan cermat kata-kata dan kalimat yang digunakan dalam artikel atau informasi yang kamu baca. Jangan mudah terpancing emosi dan cek kembali kebenaran informasi yang diberikan.

Cek variasi sumber informasi: Baca dan periksa berbagai sumber informasi yang berbeda-beda. Dalam hal ini, hindari membaca atau mempercayai hanya satu sumber informasi saja.

Periksa konflik kepentingan: Periksa apakah informasi atau artikel tersebut berasal dari sumber yang memiliki kepentingan politik atau ekonomi. 

Hal ini penting dilakukan untuk memahami asal muasal informasi serta dampak yang mungkin terjadi akibat informasi yang disampaikan.

Gunakan akal sehat: Akhirnya, pastikan untuk selalu menggunakan akal sehat. Jangan mudah terprovokasi oleh informasi atau artikel yang sifatnya emosional atau memancing rasa ingin tahu. Selalu berpikir kritis dan objektif dalam mengevaluasi kebenaran sumber informasi tentang capres dan cawapres.

Oleh: Eko Windarto
Sekarputih, 22012024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun