Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menggayuh Roso Tentrem Melalui Titian Wah Weh Woh

17 Januari 2024   11:57 Diperbarui: 17 Januari 2024   12:02 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenalkan konsep pemikiran kritis Habermas Penting untuk mengenalkan konsep pemikiran kritis Habermas kepada masyarakat dan budayawan Jawa, agar mereka mengetahui dan memahami konsep filosof ini.

Menanamkan pentingnya musyawarah dan dialog dalam budaya Jawa Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, budaya Jawa sangat menghargai kesepakatan melalui musyawarah. Oleh karena itu, konsep pemikiran kritis Habermas yang menekankan pentingnya musyawarah dan dialog dalam menyelesaikan masalah dapat diterapkan dalam budaya Jawa.

Mengajarkan pemikiran kritis dalam pendidikan Sekolah merupakan institusi penting untuk mengajarkan pemikiran kritis kepada generasi muda. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadopsi kurikulum yang menekankan pada pelatihan berpikir kritis dan analitis bagi siswa.

Mengembangkan media komunikasi yang transparan dan akuntabel Konsep pemikiran kritis Habermas yang menekankan pada komunikasi yang transparan dan akuntabel dapat diterapkan dengan mengembangkan media komunikasi yang demokratis dan terbuka.

Mengadopsi prinsip-prinsip kosmopolitanisme Sedangkan untuk membangun persepsi yang inklusif terhadap keragaman budaya maka konsep kosmopolitanisme Habermas dapat diadopsi dan diintegrasikan dengan nilai-nilai Jawa yang mengembangkan toleransi dan kerjasama antar kelompok.

Secara keseluruhan, memadukan gagasan Habermas dengan nilai-nilai budaya Jawa dapat membuka wawasan masyarakat Indonesia terhadap perspektif dan praktik filosofis yang berbeda. Pemikiran kritis yang ditanamkan dalam budaya Jawa akan membantu masyarakat menjawab masalah-masalah sosial dengan cara yang lebih rasional dan produktif.

Meskipun mungkin tidak ada kasus khusus yang mengadopsi secara langsung pemikiran kritis Habermas dalam budaya Jawa, namun beberapa inisiatif dan praktik telah ditunjukkan dalam pengembangan masyarakat budaya Jawa yang berbasis kritis:

Pendidikan kritis Beberapa sekolah di Jawa telah menerapkan pendidikan kritis dalam kurikulum mereka. Salah satu contoh adalah Sekolah Rakyat Victoria di Klaten, Jawa Tengah, yang menekankan pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Melalui pendidikan ini, siswa dipersiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan yang mampu menghadapi tantangan dengan cara yang rasional dan kritis.

Diskusi dan Musyawarah Budaya Jawa selalu mengutamakan diskusi dan musyawarah untuk menyelesaikan masalah. Praktik ini cocok dengan konsep Habermas tentang pemikiran kritis karena memungkinkan setiap individu untuk mengekspresikan dirinya dengan cara yang adil dan demokratis.

Jurnalisme terbuka dan transparan Media Indomedia, sebuah media online yang berbahasa Jawa, aktif mempromosikan jurnalisme terbuka dan transparan. Hal ini sesuai dengan konsep Habermas tentang komunikasi yang demokratis dan akuntabel, yang dapat membantu mengembangkan budaya yang lebih kritis dan menghasilkan pemikiran yang lebih produktif.

Pengembangan Desa Kritis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun