Ga ada istilah mantan aktifis dakwah karena kewajiban berdakwah berlaku seumur hidup, kalo istilah pecat-memecat masih tumbuh subur ditubuh PKS sebaiknya PKS tak lagi menggunakan embel-embel dakwah. Jika ada yg tak sanggup lagi memikul beratnya beban dakwah kemudian mengundurkan diri ya silahkan.. tapi jangan dipecat
Lagi pula sampai saat ini belum ada jawaban yg memuaskan khususnya teruntuk bagi kader dan simpatisan PKS pendukung FH "Sebenarnya apa sih untungnya bagi PKS atas pemecatan FH?", dijawab tidak ada dia kader terbaik, lah kader terbaik dipecat piye.. toh? atau coba saya balik pertanyaanya "Adakah kerugian yang timbul bagi PKS atas pemecatan FH?", dijawab ada dia kader terbaik kami kemudian muncul pertanyaan baru "Kenapa dipecat?", mbulet dijawab dengan alasan yang tidak substantif
Dari alasan-alasan PKS yang mbulet dan jawaban-jawaban yang justru menimbulkan banyak pertanyaan baru inilah saya berpendapat seperti judul yg saya buat diatas bahwa pemecatan FH tak lebih hanya sebagai upaya pembungkaman PKS yang terkenal kritis, yang dulu saat berada didalam koalisi pemerintahan saja masih bisa kritis apalagi saat sekarang partainya berada diluar pemerintahan tentu memberikan ruang bagi PKS untuk bersikap lebih kritis terhadap kebijakan pemerintahan jokowi-jkÂ
PKS jika diiabaratkan sebagai grup band FH ini vokalisnya jika FH dipecat dan digantikan dengan vokalis baru akankah nyanyian PKS terdengar sama merdunya atau yang terjadi sebaliknya, padahal peran vokalis disini begitu sentral saking sentralnya bahkan sering kali popularitas sang vokalis melampaui popularitas nama besar band itu sendiri, ya.. kira-kira seperti itulah kondisi PKS saat ini
Membingunkan sekali kenapa disaat FH sedang berada dipuncak popularitasnya bersama PKS justru partai bersikap aneh mengambil resiko besar tanpa ada pertimbangan yang bisa dihitung, tidakkah pemilihan FH sebagai waka DPR dulu juga didasari atas usulan FPKS yang kemudian PKS mendapatkan jatah waka DPR juga atas nama besar FH bisa saja kan jika bukan FH yang diusulkan FPKS kemudian ditolak oleh sasama anggota koalisi atau diterima tapi kalah voting, FH adalah PKS dan PKS adalah FH
Sebagai seorang politisi olah vokal FH tidak diragukan lagi ditambah kedekatanya dengan media sosok fahri hamzah sangat dibutuhkan untuk membendung dan mengempur opini media bayaran, sangat disayangkan menjelang perebutan kursi DKI1 yang panas ini disaat tangan-tangan umat sudah saling gandeng-mengandeng berfokus memenangkan gubernur muslim PKS malah alpa lebih sibuk mengurusi urusan internalnyaÂ
Saya menilai bahwa goncangan internal PKS pasca dipecatnya FH jauh lebih dahsyat dari goncangan kasus korupsi sapi LHI, tidak ada perselisihan kader saat PKS ditempa badai korupsi sapi mereka satu suara dan mereka menanggapinya dengan santai karna ada FH disana tapi pasca dipecatnya FH dari partai yang didirikanya kader terbelah dan mereka yang mengikuti arahan partai menganggap pendukung FH sebagai musuh, sungguh disayangkan ribuan partai yang dulunya bersaudara kini bermusuhan
Ayolah PKS sebagai partai beidiologi islam harusnya juga bisa bersikap lslami syukuri yang sedikit insya'Allah akan ditambah dengan yang lebih banyak, malu sama umat rebutan jabatan apalagi rebutan sama saudara sendiri dengan sesama aktifis dakwah, perjuangan untuk umat tidak berhenti dengan kursi waka DPR
Sesama muslim bersaudara, jangan saling mencela jangan saling menjatuhkan kembalilah pada khitoh bahwa kalian dipersaudarakan karna islam bukan karna partai hentikan keributan ini, saya doa'kan proses mediasi hari ini berjalan dengan baik
Saya bukan kader PKS simpatisanpun tidak tulisan yang saya sajikan ini berdasarkan penilaian saya luar, karna terkadang kita membutuhkan orang lain untuk menilai diri kita secara jujur, publik menilai PKS apa adanya dengan segala kelebihan dan kekuranganya juga dinamika yang terjadi didalamnya maka jangan hancurkan perbedaan yang indah ini selama masih dalam batas-batas yang dimaklumi.Â
Sekian dari saya semoga hari kalian indah