Ramadan tiba
Ramadan tiba
Ramadan tiba
Marhaban yaa Ramadan
Marhaban yaa Ramadan
Lantunan diatas sering kita dengar ketika bulan Ramadan tiba. Bahkan sampai ada pelesetannya, mengganti lirik "marhaban yaa Ramadan" dengan "tiba-tiba Ramadan".
Dari pelesetan lirik itulah awal mula ide tulisan ini ingin saya angkat, sambil melihat perilaku milenial sekitar di tengah masa pandemi Covid-19.
Kurang lebih satu bulan sudah para pekerja memasuki masa Work From Home, anak sekolah beraktifitas School From Home, dan beberapa kota besar telah diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dan kini kita pun telah memasuki sepuluh hari kedua bulan Ramadan, apa yang berbeda Ramadan kali ini bagi para milenial?
Milenial yang ingin saya bahas disini diantaranya para pekerja muda dimana di Kota kami diberlakukan PSBB. Sebutlah Toni yang sehari-hari sebelum pandemi biasa menarik gerobak mainan anak-anak dan mangkal di depan sekolahan, kini Toni kehilangan sumber penghasilannya dan hanya bisa menanti bantuan sosial pemerintah serta mendaftar kartu prakerja. Ketika saya beri saran untuk jualan online, ia mengaku terkendala modal.