"kalau begitu tunggulah aku di rumahmu tuan, biar aku akan datang dengan keindahanku"
Gejolak jiwanya semakin tak karuan, cinta atau entah kebahagian dan getaran hatinya begitu menyenangkan sekarang. Hingga ia bergegas pulang dengan sumringah. Menunggu seorang gadis cantik dan menawan yang menyejukkan hati, yang ia harapkan dengan suka cita halal mendampinginya sampai tua, sampai akhir hayat.
Datang seorang perempuan dengan membawa nampan yang ditutup dengan kain halus nan indah, sulamannya bak permadani yang dirajut permaisuri. Seorang perempuan menyapa dan mengetuk rumah Sang Imam.
"Maaf, adakah sesuatu yang mengantarkan saudari datang ke rumahku?"
"Aku diperintah tuan putriku untuk menyampaikan sesuatu ini, sesuatu yang sangat anda kagumi keindahanya." Seraya sang pelayan memberikan bawaanya.
Sang Imam menerima nampan itu, dan segera membuka penutupnya. Betapa terkejut ia begitu melihat isi nampan itu. Â 'Dua buah bola mata' yang masih berlumuran darah.
 "Sungguh tuan putri berkata bahwa, beliau tidak ingin orang lain terfitnah lantaran keindahan matanya. Beliau terus mencukil matanya, dan kini ku sampaikan kepada tuan, karena tuan tertarik dan menginginkannya."
Mendengar keterangan perempuan utusan gadis pujaannya, getaran tubuhnya mendadak berubah. Getar-getar cinta yang penuh bahagia, sirna seketika. Mukanya pucat, tubuhnya pun lemas. Berbisik dalam hatinya "Celakalah aku, telah melupakan Tuhan yang Maha Menciptakan!" Semalam suntuk ia merutuki dirinya, beristighfar, dan tak sabar menunggu pagi untuk segera datang dan meminta maaf kepada gadisnya. Dan saat pagi tiba, saat ia telah sampai diambang pintu yang dulu mereka bertatap muka, seseorang menepuk pundaknya, mengatakan sesuatu kepada Sang Imam. Gadisnya telah tiada.
"kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang layak dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang pantas dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Qs. Albaqoroh [2]: 284)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H