Mohon tunggu...
Eko To
Eko To Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jamaah Manaqib Dalail Khoirot Sekar Putih Bersholawat

2 Februari 2025   00:29 Diperbarui: 2 Februari 2025   07:53 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Laduni.id

Jamaah Manaqib Dalail Khoirot Dusun Sekar Putih adalah kelompok yang mengkhususkan diri dalam pengamalan dan perayaan Manaqib (keutamaan) serta Dalail Khoirot, sebuah kitab yang ditulis oleh Imam Muhammad bin Sulaiman al-Jazuli yang berisikan sholawat dan doa kepada Nabi Muhammad SAW.

Kitab Dalail Khoirot ini menjadi populer di kalangan pesantren tradisional Nusantara karena dianggap memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Banyak orang yang dengan istiqomah mengamalkan kitab ini dan merasakan berbagai karomah dariNya.

Jamaah Manaqib Dalail Khoirot sering berkumpul untuk bersama-sama bersholawat dan berdoa kepada Nabi Muhammad SAW.

Imam Jazuli, yang nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Sulaiman al-Jazuli al-Simlali al-Hasani, adalah seorang ulama besar yang berasal dari Maroko. Beliau dikenal sebagai pemimpin para sufi pada masanya dan juga sebagai pengarang kitab monumental, Dalail Khoirot.

Ada banyak keturunan Nabi Muhammad SAW di dunia ini yang fokus pada keilmuan, menjunjung tinggi tawadhuk, dan tidak suka memamerkan identitas mereka. Kebanyakan dari mereka hanya mau dipanggil dengan gelar sederhana seperti "Syekh" atau "Imam" untuk menjaga rendah hati mereka. Imam Jazuli termasuk dalam golongan ini.

Sayyid Al Jazuli, ulama khusus yang dikenal sebagai Wali Quthub dan pemimpin para Wali pada zamannya, juga termasyhur sebagai salah satu dari Sab'atur Rijal (7 Waliyullah) yang menjaga pilar-pilar langit kota Marakesh.

Kepopuleran Sayyid Al Jazuli di seluruh dunia terutama karena karyanya yang luar biasa berjudul Dalail al-Khairat, sebuah kitab yang berisi kumpulan doa dan sholawat yang telah dibaca oleh sebagian besar umat Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja) di berbagai belahan dunia.

Sayyid Al-Jazuli adalah ulama besar keturunan langsung Nabi Muhammad SAW dari jalur keluarga sadah Al Hasani. Garis keturunannya berasal dari Imam Abdussalam Al-Qodiri yang diabadikan oleh Syekh Mukhtar Al-Susi dalam kitab Al-Ma'sul lengkap dengan silsilah yang menghubungkan langsung ke Nabi.

Profil Sayyid Al Jazuli

Sayyid Al Jazuli lahir di daerah Jazulah, Maroko. Masa kecilnya dihabiskan untuk mempelajari ilmu agama dan tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mengajarkan cinta kepada Nabi sejak usia dini.

Setelah belajar dari keluarganya, Sayyid Al Jazuli pergi ke kota Fes untuk belajar di Madrasah As-Shaffarin yang didirikan oleh Sultan Ya'qub Al-Marini pada tahun 720 H. Selama belajar di kota Fes, Sayyid Al Jazuli giat melakukan riyadhoh dan uzlah.

Setelah menyelesaikan studi di Kota Fes, Sayyid Al Jazuli melakukan perjalanan ilmiah ke Timur. Di sana, ia menunaikan ibadah haji dan belajar dari para ulama di Tanah Hijaz.

Setelah menimba ilmu di Tanah Hijaz, ia melanjutkan perjalanannya ke Mesir untuk berguru kepada Syekh Abdul Aziz Al-Ajami di Al-Azhar.

Setelah kembali dari perjalanan panjang ini, Sayyid Jazuli didaulat untuk berguru dalam bidang tasawuf kepada tokoh Syadziliah, yaitu Imam Abu Abdillah Muhammad Amghaur As-Shagir. Pada saat itulah, Sayyid Al-Jazuli berbai'at Tarekat Syadziliah.

Secara berurutan, Sayyid Al Jazuli menerima ajaran tarekat dari Abu Abdillah Amghaur, lalu dari Abdur Rohman Ar-Rajraji, Al-Arif Al-Hind, Syekh An-Nus, Al-Imam Al-Qurafi, Abi Abdillah Al-Maghribi, dan berakhir pada mu'assis tarekat Syadziliyyah, yaitu Al-Qutb Sayyid Abul Hasan Asy-Syadzili.

Dakwah Sayyid Al Jazuli

Selain menjadi ahli dalam ilmu syariat, Imam Jazuli juga dikenal sebagai Wali dengan berbagai karomah yang diperolehnya melalui cinta yang mendalam kepada Nabi Muhammad SAW.

Dakwah yang disampaikan oleh Sayyid Al Jazuli diterima oleh berbagai kalangan. Selama hidupnya, jumlah murid dan pengikutnya mencapai 12.665 orang. Banyak masyarakat yang datang pada Sayyid Al Jazuli untuk menerima baiat Tarekat Syadziliyyah.

Karya-karya Sayyid Al Jazuli

Meskipun dikenal memiliki berbagai karomah, Sayyid Al-Jazuli juga merupakan seorang ulama yang produktif. Di antara karyanya adalah Hizb Al-Falah, Aqidah Al-Jazuli, Hizb Subhana Ad-Daim, Kitab An-Nush At-Tam, Al-Hizb Al-Kabir, dan kitab Dalail Al-Khairat. Kitab terakhir merupakan karyanya yang paling terkenal baik di Timur maupun di Barat.

Ulama, mursyid, dan para guru spiritual dari berbagai tarekat mengamalkan kitab Dalail ini. Di kalangan pengamal tarekat di Nusantara, wirid Dalailul Khairat menjadi salah satu wirid keramat yang paling populer. Bahkan kekeramatannya sering kali diwariskan melalui proses berpuasa dalam tradisi Puasa Ndalail.

Murid-murid Sayyid Al Jazuli

Sayyid Al Jazuli memiliki banyak murid dan penerus yang telah mewarisi ajaran-ajaran beliau. Salah satu murid yang cukup terkenal adalah Wali Besar Syekh Ahmad bin Umar Al-Haritsi (w.1500 M).

Kitab Dalail Khoirot adalah kitab yang berisi kumpulan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, yang ditulis oleh Imam Sulaiman Jazuli, seorang ulama besar dari Maroko. Kitab ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu individu yang tekun mengamalkan kitab ini adalah Abah Guru Sekumpul, seorang ulama dan wali keturunan dari Martapura, Kalimantan Selatan.

Abah Guru Sekumpul, atau yang sebenarnya bernama KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, lahir tahun 1942 dan wafat tahun 2005. Beliau merupakan keturunan dari Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, seorang ulama besar yang menulis kitab Sabilal Muhtadin.

Selain itu, Abah Guru Sekumpul juga terkenal sebagai seorang yang menghafal Al-Qur'an sejak usia 7 tahun dan menghafal tafsir Jalalain pada usia 9 tahun. Beliau memiliki berbagai keistimewaan dan karomah, salah satunya adalah kegemarannya dalam bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam kitab Dalail Khoirot, terdapat berbagai jenis sholawat yang terbagi dalam beberapa hizib, yaitu hizib isnin, hizib salatsa, hizib arba'ah, hizib khumais, hizib jumu'ah, dan hizib isnin akhir. Setiap hizib memiliki waktu dan hari tertentu untuk dibaca, dan setiap huruf yang dibaca di dalamnya bernilai satu pahala haji.

Dengan demikian, pengamalan kitab Dalail Khoirot tidak hanya menjadi sarana ibadah yang spiritual, tetapi juga mengandung keutamaan dan keberkahan yang dapat dirasakan oleh para praktisi dengan hati yang tulus.

Sekar Putih, 122025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun