Mohon tunggu...
Eko To
Eko To Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengembangkan UMKM Kota Batu: Tantangan dan Peluang

30 Januari 2025   09:42 Diperbarui: 30 Januari 2025   09:42 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Praktik langsung dalam pembuatan produk olahan khas Batu, para pelaku UMKM di Kota Batu telah mendapatkan kesempatan berharga untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan mereka melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh NGO YUA Jatim (Non Government Organization), YUA (Yayasan Ujung Aspal) Jawa Timur, di Dapur Sultan Agung, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, (29/1/2025).

Dari pembuatan Nata De Coco oleh Didik Arif, Sari Apel oleh Nuch Kamarudin, hingga Keripik Kentang oleh Eko Sugiono, acara tersebut berhasil menarik perhatian para pelaku UMKM untuk mengembangkan kreativitas dan keahlian mereka dalam menghasilkan produk olahan berkualitas.

Namun, meskipun acara pelatihan tersebut dapat memberikan manfaat besar bagi para pelaku UMKM, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk membantu para pelaku UMKM memasarkan produk-produk mereka secara efektif. 

Selain itu, kerjasama dengan pemerintah setempat dan lembaga keuangan juga dapat membantu dalam mengatasi tantangan bisnis yang dihadapi oleh UMKM.

Meskipun acara pelatihan dan praktik langsung seperti yang diselenggarakan oleh NGO YUA Jatim dapat memberikan dorongan positif bagi para pelaku UMKM, namun masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam pengembangan UMKM di Kota Batu. 

Dokpri 
Dokpri 

Menurut Ketua NGO Jatim, Alex Yudawan, salah satu tantangan utama adalah akses pasar yang terbatas, terutama dalam menghadapi persaingan produk dari daerah lain. Selain itu, masalah manajemen keuangan dan permodalan juga sering menjadi hambatan bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha mereka.

Dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan. Selain dari NGO dan lembaga keuangan, pemerintah setempat juga harus terlibat aktif dalam memberikan bimbingan dan pelatihan kepada para pelaku UMKM.

"Program-program pembinaan dan pengembangan UMKM yang holistik juga perlu ditingkatkan untuk memberikan dukungan yang lebih komprehensif bagi para pelaku UMKM," beber Alex.

Di waktu yang sama, Kordinator pelatihan dan praktik UMKM, Totok Adi Muntholip, menegaskan bahwa kegiatan pelatihan yang diadakan akan berkelanjutan dan tidak akan berhenti sampai di situ. 

"Melalui NGO YUA Jatim, praktik langsung diharapkan dapat membantu dalam memajukan usaha, pemasaran, dan permodalan para peserta. Dengan menghadirkan terobosan baru melalui Corporate Social Responsibility (CSR), NGO YUA Jatim berkomitmen untuk terus mencari solusi yang inovatif. Selain itu, kolaborasi dengan rekanan dan simpatisan diharapkan dapat memberikan dorongan tambahan bagi pelaku UMKM," ujar Totok.

Dokpri 
Dokpri 

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari acara sebelumnya di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT). Peserta yang menghadiri pelatihan ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang ingin meningkatkan penghasilan untuk menunjang perekonomian keluarga. 

Totok berharap agar pelatihan dan praktik ini memberikan bantuan yang signifikan bagi para pelaku UMKM. 

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berhenti di sini dan harus terus berkembang. Dengan semangat yang tinggi, Totok, yang juga menjabat sebagai sekretaris Organisasi Angkutan Darat Kota Batu, menyatakan harapannya agar semua peserta dapat menjadi pengusaha UMKM sukses di Kota Batu.

"Selain dari sisi pengembangan keterampilan dan pengetahuan, penting juga bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produk mereka agar dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif," sambungnya.

Inovasi dalam produk serta strategi pemasaran yang efektif dapat membantu para pelaku UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Dukungan dalam hal promosi dan branding produk juga perlu diperkuat untuk meningkatkan daya tarik produk UMKM Kota Batu di mata konsumen.

Selain itu, kolaborasi antara para pelaku UMKM juga dapat menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mengembangkan bisnis mereka. Dengan membangun jaringan kerjasama yang kuat antar pelaku UMKM serta dengan pihak terkait lainnya, para pelaku UMKM dapat saling mendukung dan bertukar informasi serta pengalaman untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka. 

"Inisiatif untuk membentuk koperasi atau asosiasi UMKM juga dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya tawar para pelaku UMKM di pasar," tambahnya.

Dalam upaya mengembangkan UMKM di Kota Batu, langkah-langkah konkrit dan kolaboratif antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan para pelaku UMKM sendiri sangat diperlukan. Dukungan yang komprehensif, mulai dari pelatihan keterampilan, manajemen keuangan, hingga pemasaran dan promosi produk, merupakan kunci dalam memajukan sektor UMKM di Batu.

"Dengan sinergi yang baik antara berbagai pihak, diharapkan UMKM di Kota Batu dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian daerah," pungkasnya.

Batu, 3012025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun