Praktik langsung dalam pembuatan produk olahan khas Batu, para pelaku UMKM di Kota Batu telah mendapatkan kesempatan berharga untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan mereka melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh NGO YUA Jatim (Non Government Organization), YUA (Yayasan Ujung Aspal) Jawa Timur, di Dapur Sultan Agung, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, (29/1/2025).
Dari pembuatan Nata De Coco oleh Didik Arif, Sari Apel oleh Nuch Kamarudin, hingga Keripik Kentang oleh Eko Sugiono, acara tersebut berhasil menarik perhatian para pelaku UMKM untuk mengembangkan kreativitas dan keahlian mereka dalam menghasilkan produk olahan berkualitas.
Namun, meskipun acara pelatihan tersebut dapat memberikan manfaat besar bagi para pelaku UMKM, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk membantu para pelaku UMKM memasarkan produk-produk mereka secara efektif.Â
Selain itu, kerjasama dengan pemerintah setempat dan lembaga keuangan juga dapat membantu dalam mengatasi tantangan bisnis yang dihadapi oleh UMKM.
Meskipun acara pelatihan dan praktik langsung seperti yang diselenggarakan oleh NGO YUA Jatim dapat memberikan dorongan positif bagi para pelaku UMKM, namun masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam pengembangan UMKM di Kota Batu.Â
Menurut Ketua NGO Jatim, Alex Yudawan, salah satu tantangan utama adalah akses pasar yang terbatas, terutama dalam menghadapi persaingan produk dari daerah lain. Selain itu, masalah manajemen keuangan dan permodalan juga sering menjadi hambatan bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha mereka.
Dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan. Selain dari NGO dan lembaga keuangan, pemerintah setempat juga harus terlibat aktif dalam memberikan bimbingan dan pelatihan kepada para pelaku UMKM.
"Program-program pembinaan dan pengembangan UMKM yang holistik juga perlu ditingkatkan untuk memberikan dukungan yang lebih komprehensif bagi para pelaku UMKM," beber Alex.
Di waktu yang sama, Kordinator pelatihan dan praktik UMKM, Totok Adi Muntholip, menegaskan bahwa kegiatan pelatihan yang diadakan akan berkelanjutan dan tidak akan berhenti sampai di situ.Â