Kepada siapa dia ada ....
Jutaan mata buta menganga
Kaki dan tangan tangan terantai tak berdaya
Saksikan SANG PAHLAWAN tak berdaya
Dikerjain maraknya angkara
Seolah tuan kebenaran , memuakan
Duh pertiwi....
Ampunkan kebodohanku
Dungunya aku melewatkan sang waktu
Dalam gurat kegelisahan dan kekecewaan yang terpancar dari bait-bait puisi di atas, keadaan sosial dan budaya yang memprihatinkan di negara kita tercermin jelas.Â
Semakin terhampar lah pemandangan pahit akan realitas yang tak selalu manis, yang terkadang membuat hati remuk dan jiwa tergoncang.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!