Mohon tunggu...
Eko To
Eko To Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggali Makna Kembali Budaya, Agama, dan Keadilan di Negara Kita

12 Januari 2025   07:45 Diperbarui: 12 Januari 2025   07:45 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada siapa dia ada ....

Jutaan mata buta menganga

Kaki dan tangan tangan terantai tak berdaya

Saksikan SANG PAHLAWAN tak berdaya

Dikerjain maraknya angkara

Seolah tuan kebenaran , memuakan

Duh pertiwi....

Ampunkan kebodohanku

Dungunya aku melewatkan sang waktu

Dalam gurat kegelisahan dan kekecewaan yang terpancar dari bait-bait puisi di atas, keadaan sosial dan budaya yang memprihatinkan di negara kita tercermin jelas. 

Semakin terhampar lah pemandangan pahit akan realitas yang tak selalu manis, yang terkadang membuat hati remuk dan jiwa tergoncang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun